2.1 Pengertian Organisasi Dan Pengorganisasian
Organisasi dalam bahasa Yunani:(ὄργανον),yaitu organon yang
berarti alat adalah suatu kelompok orang
dalam suatu wadah unt tujuan bersama . Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun
ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara.
Kelompok – kelompok kerjasama apapun bentuknya dan
dalam bidang apapun dia bergerak lazim disebut dengan organsasi. Ini berarti
bahwa masing-masing orang hanya mampu menghasilkan satu atau 2 jenis saja dari
seluruh keutuhan hidup yang harus dipenuhinya. Dengan kata lain tingkat
ketergantungan seseorang atau sekelompok orang terhadap orang atau kelompok
lain menjadi semakin besar . Organsasi – organisasi yang dapat dijumpai saat
ini jauh lebih banyak , lebih bervariasi, dan lebih kompleks dibanding dengan
apa yang dijumpai oleh nenek moyang kita ratusan tahun yang lalu.Perkembangan
organisasi yang sangat pesat itu dimungkinkan atas berkat adanya dukungan dari
berbagai bidang lain: teknologi transportasi , komunikasi , komputerisasi, dan
lain lain .
Keberadaan berbagai macam
organsasi ditenganh masyarakat secara langsung dan tak langsung telah mamapu
meningkatkan taraf hidup masyarakat serta banyak keuntungan dan kemudahan yang
saat ini dirasakan oleh masyarakat. Organisasi menciptkan situsasi saling ketergantungan dan menghasruskan para
anggota bekerjasama satu sama lain. dalam satu kelompok .
Pengertian organisasi menurut beberapa tokoh :
1. Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4. Stephen P. Robbins
Organisasi
adalah kesatuan (etity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif dapat diidentifikasikasi, yang bekerja atas dasar yang
relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
organisasi yaitu seperti uang, material, mesin, metode, lingkungan,
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang dipergunakan secara efisien
dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
Pengorganisasian adalah suatu proses pembagian kerja atau pengaturan
kerja bersama dari para anggota suatu organisasi. Dalam suatu pengorganisasian
pada prinsipnya berguna untuk menunjukkan cara-cara tentang upaya pemberdayaan
sumber daya manusia agar dapar bekerja sama dalam suatu sistem kerja sama
dengan harapan dapat mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien, maka pengorganisasian dapat dimaknai
sebagai berikut:
a. Cara
manajemen merancang struktur formal untuk menggunakan yang paling
efektif sumberdaya-sumberdaya
keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja
organisasi.
b. Pengelompokan kegiatan-kegiatan yang diikuti dengan
penugasan seseorang
pimpinan yang diberi wewenang untuk mengawasi
anggota-anggota kelompok.
c.
Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas, dan para
karyawan.
d. Cara
pimpinan dalam membagi tugas-tugas lebih lanjut yang harus dilaksanakan
pada
masing-masing unit kerja dengan cara mendelegasikan wewenangnya.
2.2 Prinsip – prinsip dasar organsasi
Keberhasilan organisasi ditentukan
oleh banyak faktor yang diantaranya adalah penerapan berbagai prinsip dasar
organsasi yang dimaksud prinsip dasar ialah berbagai aspek yagn diperhatikan
dalam proses kerjasama sehingga organisasi berjalan lancar dan mencapai tujuan
yang ditentukan.
J.J.W. Neuner
dan L.B. Keeling, menyatakan ada delapan prinsip organisasi perkantoran yang
esensial meliputi:
1. Prinsip tujuan
Tujuan organisasi
perkantoran atau kelompok fungsi dalam organisasi perkantoran mesti dirumuskan
dan dimengerti oleh setiap personalis. Tujuan yang dimengerti akan berubah
menjadi mitivasi untuk mencapainya.
2. Prinsip kesatuan fungsi
Setiap organisasi
perkantoran terdiri atas sejumlah fungsi yang mesti bekerja sama untuk mencapai
tujuan utama organisasi perkantoran itu. Organisasi perkantoran merupakan suatu
system yang terdiri atas sejumlah fungsi yang saling berhubungan dengan saling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan.
3. Prinsip hubungan individual
Organisasi perkantoran yang
efektif terbentuk oleh pribadi-pribadi yang mesti melaksanakan pekerjaan.
Kendatipun organisasi perkantoran itu merupakan sebuah system, namun
individu-individulah yang menyelesaikan pekerjaannya masing-masing.
4. Prinsip kesederhanaan
Organisasi perkantoran yang efektif bekerja berdasarkan atas kesederhanaan
dan interelasi yang jelas. Kesederhanaan memudahkan para pelaksana untuk memahaminya,
sedangkan interelasi yang jelas mengurangi keraguan.
5. Prinsip wewenang sepadan
dengan tanggung jawab
Setiap orang dalam
organisasi perkantoran mesti diberi wewenang yang sesuai dengan tugas tanggung
jawabnya sehingga ia dapat bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya
tersebut.
6. Prinsip laporan kepada atasan tunggal
Agar tiap personalia
mengetahui dengan jelas kepada siapa ia melapor, maka tiap petugas dalm
organisasi perkantoran tersebut harus menerima perintah dari dan bertanggung
jawab hanya kepada satu orang atasan.
7. Prinsip kepengawasan dan kepemimpinan
Kepemimpinan dan pengawasan
yang efektif mesti ditegakan sehingga tujuan organisasi perkantoran itu dapat
tercapai. Pengawasan yang efektif
akan mencegah perubahan arah dalam mencapai tujuan. Sementara
itu, pengawasan yang efektif pun merupakan proses belajar bagi organisasi di
waktu yang akan datang.
8. Prinsip jangkauan pengawasan
Agar pengawasan dan
kepemimpinan dalam organisasi perkantoran efektif, jangkauan pengawasan di
bawah pengawasan langsung dari seorang menejer kantor atau seorang pengawas
seyogyanya dibatasi, semakin jauh pengawasan menejer kantor semakin besar
kemungkinan menurunnya pertambahan kemampuan pengawasan. Gejala ini melahirkan apa yang disebut hukum semakin berkurangnya
tambahan kemampuan pengawasan. Pada awalnya tambahan kemampuan pengawasan
itu akan meningkat sampai mencapai titik optimum pengawasan. Setelah itu
tambahan kemampuan pengawasan tersebut akan semakin berkurang, hingga akhirnya
mencapai titik 0 (bahkan negatif atau kekecauan pengawasan).
Kebanyakan ahli menejemen melihat
12 hingga 15 bawahan sebagai jangkauan
maksimum pada tingkat organisasi rendahan. 5 hingga 6 orang bawahan pada
tingkat tinggi. Namun demikian berkat perkembangan teknologi khususnya komputer
elektronika dan system mesin dengan pelaksanaan bawahan yang kurang lebih
serupa melalui prosedur pengawasan rutin, jumlah bawahan yang dapat diawasi
seorang atasan dapat bertambah. Teknologi dapat mendorong sentralisasi
mamajemen.
2.3 Keputusan utama Organisasi
Yang
dimaksud keputusan utama organisasi ialah proses pemilihan diantara berbagai
alternative yang tersedia atau proses pemikiran dan tindakan yang menghasilkan
pilihan tingkah laku.
Pada
sebuah organisasi peran pengambilan keputusan utama sangat berpengaruh terhadap
seluruh kegiatan yang dilaksanakan.
Secara
terperinci tahap – tahap pengambilan keputusan utama dijelaskan sbb:
a.
Indentifikasi masalah atau penetuan tujuan yang hendak
dicapai lewat keputusan yang akan diambil
b.
Pengembangan atau pencarian berbagai alternative yang
dapat diambil
c.
Penilaian terhadap berbagai alternative yang sudah
dikembangankan
d. Menentukan pilihan yang terbaik
e. Melaksanakan pilihan yang sudah
ditentukan
f. Melakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan keputusan
2.4
Pengertian Sistem, Prosedur, dan Metode
serta Teknik
Ada beberapa fungsi di dalam organisasi,
dimana setiap bagian mempunyai aktivitas dan deskripsi kerja masing-masing yang
berbeda. Namun sesungguhnya setiap bagian harus saling terintegrasi guna mencapai
tujuan yang lebih optimal. Saling keterkaitan antar bagian yang membentuk suatu
kesatuan itulah yang disebut dengan sistem. Adanya sistem yang baik akan
menunjang kelancaran di berbagai fungsi sehingga kinerja setiap bagian menjadi
lebih baik.
a. Sistem
Sistem adalah suatu
rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebulatan untuk melaksanakan
sesuatu fungsi meliputi berbagai prosedur dan metode dalam mengklasifikasikan
surat-surat, memberi kode-kode tertentu, menyimpan dalam berkas, memeliharanya
secara tepat, cara-cara menyingkirkan dan memusnahkan surat-surat.
b. Prosedur
Prosedur adalah rangkaian metode yang telah
menjadi pola tetap. Atau prosedur juga dapat diartikan sebagai serangkaian dari
tahapan-tahapan atau urutan-urutan dari langkah-langkah yang saling terkait
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
c. Metode
Metode adalah suatu cara yang menjadi pasti untuk
mengerjakan atau meyelesaikan suatu pekerjaan. Jadi metode kerja atau
cara kerja di dalam kantor sangat menentukan efisiensi kerja.
d. Teknik
Teknik adalah bidang yang memberikan dasar yang
kuat untuk berbagai jenis karir. Baik jika Anda ingin menjadi seorang ahli
geologi, insinyur luar angkasa ataupun desainer perabot, gelar teknik adalah
tempat untuk memulainya.
2.5
Pengertian Sistem perkantoran
Sistem Perkantoran
adalah urutan baku
operasi-operasi dalam kegiatan perusahaan khusus dan berkenaan dengan bagaimana
operasi-operasi itu dilaksanakan maupun dimana dan bilamana dilaksanakan.
Jadi adalah menjadi kewajiban pertama manajer untuk melakukan perencanaan terhadap system perkantoran pada perusahaannya. Dan menurut George R.Terry , perencanaan system perkantoran adalah aktivitas-aktivitas mengenai pekerjaan perkantoran apa yang akan dilaksanakan, bilamana, dimana, dan bagaimana cara melaksanakannya. Atau secara lebih terinci menyangkut penetapan tujuan, haluan, sistem, prosedur, dan metode yang perlu dilaksanakan dalam kaitanya dengan:
a. Pekerjaan rutin dan arus lalu lintas pekerjaan perkantoran
b. Rancangan dan pemakaian Formulir perkantoran
c. Penggunaan mesin dan Perlengkapan kantor
Jadi adalah menjadi kewajiban pertama manajer untuk melakukan perencanaan terhadap system perkantoran pada perusahaannya. Dan menurut George R.Terry , perencanaan system perkantoran adalah aktivitas-aktivitas mengenai pekerjaan perkantoran apa yang akan dilaksanakan, bilamana, dimana, dan bagaimana cara melaksanakannya. Atau secara lebih terinci menyangkut penetapan tujuan, haluan, sistem, prosedur, dan metode yang perlu dilaksanakan dalam kaitanya dengan:
a. Pekerjaan rutin dan arus lalu lintas pekerjaan perkantoran
b. Rancangan dan pemakaian Formulir perkantoran
c. Penggunaan mesin dan Perlengkapan kantor
Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan
menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur (formal) dan sistem
yang tidak terstruktur (non formal). Sistem formal adalah sistem
yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang,
sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada
tugas, wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan
organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan
organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup
kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan (Gordon,1999).
Sistem informasi manajemen berusaha untuk
menggabungkan keduanya dengan bertumpu pada norma organisasi dalam mendukung
kegiatan organisasi. Dengan demikian diharapkan sistem formal dapat menjadi
subsistem terutama keberhasilan organisasi bukan hanya perorangan tetapi hasil
kerjasama seluruh organisasi.
1. Struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan manajemen
Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen
dibagi atas tiga macam yaitu: kontrol operasional, kontrol manajemen, dan
perencanaan stategi. Pengendalian operasional adalah proses penempatan agar
kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan
lebih dahulu dalam jangka waktu yang relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk
pengendalian operasional terdiri atas: pengolahan transaksi, pengolahan
laporan, dan pengolahan pertanyaan. Ketiga jenis pengolahan berisikan berbagai
macam pembuatan keputusan yang melaksanakan aturan keputusan yang telah
disetujui atau menyajikan suatu keluhan yang mengeluarkan yang akan diambil
(Gordon,1999).
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh
berbagai manajer bagian, pusat laba dan sebagainya untuk mengukur prestasi,
memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk
ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan sumber daya. Proses
pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang berkaiatan dengan
tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan yang direncanakan,
alasan adanya perbedaaan, dan analisa atas keputusan atau arah tindakan yang
mungkin.
Perencanaan
strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk mencapai
tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan meskipun
sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif panjang. Informasi
yang dibutuhkan haruslah memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh,
walaupun tidak mempunyai ketelitian yang tinggi.
2. Struktur sistem informasi
berdasarkan fungsi organisasi
Setiap
informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem yang didasarkan atas fungsi
yang dilaksanakan dalam organisasi. subsistem-subsistem yang umum adalahh
sebagai fungsi-fungsi utama suatu organisasi dalam pemasaran, produk, logistik,
personalia, keuangan dan akuntansi. Setiap fungsi akan melakukan kegiatan sebagai subsistem informasi untuk
mendukung pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan pengendalian
strategi.
3. Struktur sistem informasi manajemen secara
konseptual dan fisik
Struktur sistem informasi manajemen (SIM)
dapat pula dipandang menurut konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan
perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.
a. Struktur
Konseptual
SIM didefinisikan
sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing dibagi dalam
empat macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan
operasional sistem informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem
informasi, dukungan perencanaan stategi sistem informasi.
b. Struktur Fisik
Struktur
konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah
ditambah suatu pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar
analisa umum dan model keputusan. Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri
atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak selalu demikian
adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah terpadu dan
pemakain modul umum..
2.6 Pentingya
Sistem dan Prosedur Pengaturan Pekerjaan Kantor
Prosedur
perkantoran atau sistem perkantoran adalah urutan langkah-langkah (atau
pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di dalam mana pekerjaan dilakukan dan
berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana
melakukannya, dimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. Sistem
perkantoran adalah penting, karena sistem perkantoran yang baik:
a. Mengakibatkan pekerjaan kantor
menjadi lebih lancar (artinya arus pekerjaan yang lebih baik).
b. Memberikan pengawasan yang lebih baik mengenai apa yang dilakukan dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan.
c. Mengakibatkan penghematan dalam biaya tetap dan biaya tambahan.
d. Mengakibatkan koordinasi yang lebih baik di antara bagian-bagian yang berlainan.
e. Membantu dalam latihan pegawai-pegawai
f. Dihubungkan dengan formulir perkantoran, alat pekerjaan tata usaha yang penting.
b. Memberikan pengawasan yang lebih baik mengenai apa yang dilakukan dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan.
c. Mengakibatkan penghematan dalam biaya tetap dan biaya tambahan.
d. Mengakibatkan koordinasi yang lebih baik di antara bagian-bagian yang berlainan.
e. Membantu dalam latihan pegawai-pegawai
f. Dihubungkan dengan formulir perkantoran, alat pekerjaan tata usaha yang penting.
2.7 Manfaat Sistem dan
Prosedur
a. Untuk kelancaran pekerjaan perkantoran dan mencegah kemungkinan kesalahan dalam pekerjaan
b. Pengurangan keterlambatan dan hambatan
c. Kontrol yang lebih baik terhadap pekerjaan
d. Penghematan tenaga kerja dan biaya tata usaha
e. Koordinasi berbagai seksi dan bagian dalam organisasi
f. Kemudahan dalam melatih para pegawai tata usaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar