Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Administrasi Niaga
Perkembangan Administrasi Negara sebagai ilmu.
1. Arti dan definisi Administrasi Negara.
2. Arti Administrasi Niaga.
3. Perbedaan arti laba (untung) dalam pengertian ekonomi dan laba (untung) dalam pengertian Niaga.
4. Perbedaan antara Administrasi Negara dan Administrasi Niaga (swasta).
A.1 ADMINISTRASI NEGARA DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
Administrasi
Pembangunan timbul karena adanya tuntutan dan kebutuhan bagi negara-
negara yang sedang berkembang, yang berusaha mengatasi masalah-masalah
keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan sebagainya. Hal ini
disebabkan oleh prinsip-prinsip dan teori-teori dari Administrasi Negara
yang tradisional, yang dikembangkan di negara-negara Barat, terutama di
negara Amerika Serikat dirasakan tidak sesuai lagi negara-negara yang
sedang berkembang. Oleh karena itu Administrasi Pembangunan adalah
Administrasi Negara yang berorientasi terhadap pembangunan. Di samping
itu Administrasi Pembangunan juga masih mendasarkan diri atas
prinsip-prinsip dan analisis Administrasi Negara. Beberapa pendapat dan
definisi Administrasi Pembangunan telah dikemukakan oleh beberapa ahli
sebagai bahan perbandingan dan untuk memperluas wawasan. Selanjutnya
dikemukakan perbedaan antara Administrasi Negara dan Administrasi
Pembangunan untuk lebih memperjelas batas-batas dan ruang lingkupnya.
2. Pengelompokan Ilmu Administrasi
Pengelompokan Ilmu Administrasi terdiri atas :
a. pengelompokan yang bersifat administrasi umum,
b. pengelompokan di bidang pembangunan,
c. pengelompokan yang bersifat sektoral, dan
d. pengelompokan atas dasar Pelayanan administratif (administrative services).
Pengelompokan
yang terakhir yaitu pelayanan administratif dilakukan oleh satuan kerja
yang disebut dengan Kantor (Perkantoran) atau Manajemen Kantor
(Perkantoran) . Administrasi Perkantoran bertugas membantu pelaksanaan
tugas pokok/ tujuan Organisasi/Badan Usaha. Administrasi
Kantor/Perkantoran biasanya disebut “Sekretariat” atau “Tata Usaha” yang
bertugas melakukan pelayanan administratif, berupa urusan:
Kerumahtanggaan, Ketatausahaan, Kepegawaian, Keuangan, dan sebagainya
yang bersifat pelayanan intern (internal services).
B.1 PERKEMBANGAN ADMINISTRASI SEBAGAI ILMU
Pengalaman dan Penelitian Hennry Fayol dalam Mengembangkan lmu Administrasi
1. Upaya yang dilakukan oleh Henry Fayol dalam usaha menyelamatkan industri pertambangan yang mengalami kemunduran.
2.
Alasan diperlukan latihan dan teori Administrasi, serta upaya yang
dilakukan oleh Henry Fayol untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
3. Alasan diperlukan pengajaran Administrasi yang bersitat umum, menurut Henry Fayol.
4. Alasan Henry Fayol menganjurkan latihan Administrasi bagi jabatan pimpinan.
5. Upaya yang dianjurkan oleh Henry Fayol untuk mengembangkan teori administrasi.
2. Hasil Penelitian Henry Fayol
a. Ada 6 kegiatan dari suatu badan usaha, dimana administrasi merupakan bagian dari kegiatan itu
b. Adanya unsur-unsur administrasi, sebagai pedoman kegiatan dari suatu badan usaha
c. Fayol menerapkan 14 prinsip-prinsip umum dari Administrasi
d. Teori Administrasi yang lain, misalnya.
1) One head for one body
2) Many brains to help
3) Unity of comnand and unity of direction ,
e. Teori komunikasi yang diperkenalkan oleh Fayol yang disebut Jalan Pintas” (the gangplank)
3. Pengalaman dan Penelitian F.W Taylor dalam Mengembangkan Ilmu Administrasi Manajemen
Pengalaman
dan Penelitian F.W. Taylor untuk meningkatkan produktivitas kerja para
Pekerja di Perusahaan Besi Baja Midvale dan Bethlehem. Berdasarkan atas
prestasi kerjanya selama ia bekerja di Perusahaan Besi Baja Midvale,
selama 6 tahun ia telah dipromosikan dari pekerja biasa, Kepala Pekerja,
Pengawas Pekerja, Kepala Montir, Kepala Perencana sampai ia menduduki
jabatan tinggi sebagai ahli-ahli Teknik / Insinyur di Perusahaan Midvale
tersebut. Oleh karena keberhasilannya, ia diminta untuk memperbaiki
Perusahaan Besi Baja Bethlehem yang sedang mengalami kemunduran.
Berdasarkan atas ketekunannya ia dapat berhasil menyelamatkan Perusahaan
ini dari suatu kebangkrutan.
C. PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI DI INDONESIA
Ilmu Administrasi pada Waktu Pemerintahan Hindia Belanda dan Pengaruh Administrasi Militer
1. Penggunaan istilah administrasi di bidang pemerintahan pada pemerintahan Hindia Belanda.
2. Pembagian wilayah administrasi.
3. Lembaga-lembaga pemerintah Hindia Belanda.
4. Susunan organisasi pemerintah Hindia Belanda.
5. Daerah-daerah Otonom.
6. Istilah administrasi di bidang hukum dan di bidang perekonomian.
7. Pengaruh Administrasi Militair pada waktu Perang Dunia II.
2. Perkembangan Administrasi sesudah Kemerdekaan
Praktik-praktik
administrasi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda, baik di
bidang Pemerintahan, Hukum dan Perekonomian. Namun praktik-praktik
administrasi tersebut, dimonopoli oleh orang-orang Belanda. Sehingga
ilmu Administrasi kenyataannya menjadi milik bangsa penjajah.
Orang-orang Indonesia hanya sekedar sebagai pelaksana saja. Mereka pada
umumnya hanya memiliki pangkat sebagai Mandor /Krani, Juru Tulis
(Klerk), sehingga mereka hanya mengenal arti administrasi dalam arti
sempit.
Pengaruh keberhasilan Administrasi Militer pada Perang Dunia
II, menyebabkan bangsa-bangsa di dunia banyak mempelajari ilmu
administrasi.
Menyadari atas kekurangannya di bidang administrasi,
pemerintah Indonesia mendatangkan Misi Ahli dari Amerika Serikat untuk
memperbaiki kekurangan tersebut.
Akhirnya Misi Ahli memberikan
rekomendasinya, yaitu: Perlunya “Pendidikan dan Latihan Administrasi di
Indonesia” (Training for Administration in Indonesia)
D. HUBUNGAN DAN KAITAN ANTARA ADMINISTRASI, ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Persamaan dan Perbedaan antara Adiministrasi dan Manajemen
a.
Pendapat yang menyatakan bahwa administrasi sama dengan manajemen.
Seperti pendapat yang dikemukakan oleh PBB bahwa kedua istilah itu
dipakai secara sinonim, di mana administrasi banyak dipergunakan di
bidang administrasi Negara, sedangkan manajemen banyak dipergunakan di
bidang administrasi Niaga (swasta) dan Administrasi Niaga (negara).
b.
Pendapat yang menyatakan bahwa administrasi berbeda dengan manajemen.
Hal ini terutama di bidang administrasi Negara, administrasi Pemerintah
yang dilakukan oleh Presiden dan para Menteri sebagai penentu
kebijaksanaan dalam rangka mencapai tujuan negara. Sedangkan yang wajib
melaksanaan kebijaksanaan tersebut ialah manajemen. Manajer bertanggung
jawab untuk melaksanakannya ke arah tercapainya tujuan tersebut.
2. Hubungan dan Kaitan antara Administrasi, Organisasi dan Manajemen
a. Pendapat tentang administrasi yang terdiri atas organisasi dan manajemen.
b. Berdasarkan pendapat tersebut, administrasi mempunyai arti yang lebih luas daripada manajemen.
c.
Administrasi sesuai dengan prosesnya ialah menentukan tujuan dan
kebijaksanaan, sedangkan organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan.
d. Untuk merealisasikan tercapainya tujuan diperlukan manajemen.
e.
Sesuai dengan tingkat-tingkatnya, maka kemampuan manajemen (managerial
skill) meliputi kemampuan konsepsional, kemampuan melakukan hubungan
dengan manusia yang lain (human skill), dan kemampuan teknis (tecnical
skill).
f. Arti, definisi, ciri-ciri dan prinsip-prinsip organisasi,
perbedaan sentralisasi dengan desentralisasi organisasi, dan organisasi
formal dengan organisasi informal.
g. Arti, definisi, dan proses
atau fungsi manajemen, menurut: W.H. Newman, Luther Gulick, G. R. Terry,
H. Koontz & O’Donnell, dan John F. Mee.
E. TEORI DAN PROSES PERENCANAAN
1. Arti, Definisi, Unsur-unsur dan Tipe-tipe Perencanaan
a.
Perencanaan yang merupakan sifat utama dari fungsi manajemen,
dimaksudkan bahwa sebelum fungsi-fungsi manajemen yang lain
dilaksanakan, maka perencanaan harus dirumuskan terlebih dahulu,
mendahului fungsi pengorganisasian, penyusunan tenaga kerja, pembinaan
kerja dan pengawasan.
b. Arti, definisi dan unsur-unsur perencanaan.
Perencanaan berarti suatu usaha untuk melihat ke depan dengan melakukan
perkiraan (forecasting) apa yang dilakukan, bagaimana dan siapa yang
akan melakukan untuk kegiatan-kegiatan yang akan datang.
1) Beberapa definisi, ada yang mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses, suatu fungsi atau suatu keputusan.
2) Sedangkan unsur-unsur perencanaan adalah suatu sistimatika berpikir dalam perencanaan mulai awal sampai akhir.
3)
Tipe-tipe perencanaan yang bersifat umum, antara lain menentukan
tujuan/sasaran, strategi, kebijaksanaan, anggaran dan sebagainya.
c. Tipe-tipe perencanaan administrasi/manajemen, meliputi: Sasaran, rencana tunggal dan rencana induk.
1) Sasaran terdiri atas: Tujuan, anggaran dan batas waktunya, pelaksanaan, dan standar pengeluaran.
2) Rencana tunggal terdiri atas: Program umum, proyek, penugasan kepada pegawai, sedangkan
3) Rencana induk, terdiri atas: kebijaksanaan, struktur organisasi, dan standar prosedur.
d. Hierarki dari perencanaan.
1) Manajemen Tingkat Atas: menentukan sasaran, kebijaksanaan, dan rencana jangka panjang.
2) Manajemen Tingkat Menengah: melengkapi sasaran, penjabaran kebijaksanaan, program dan target.
3) Manajemen Tingkat Bawah: menentukan sasaran jangka pendek, melengkapi kebijaksanaan, proyek dan jadwal.
2. Proses Perencanaan dan Rintangannya
a. Langkah-langkah dari perencanaan menurut A.M. Williams yang terdiri atas 5 (lima) langkah, yaitu:
1) menetapkan dengan jelas maksud/tujuan,
2) menentukan alternatif,
3) mengatur sumber-sumber yang diperlukan,
4) menentukan organisasi,
5) metode dan prosedur
6) menetapkan rencana.
b. H. Koontz & O’Donnell, menentukan langkah-langkah tersebut adalah 7 (tujuh) langkah, yaitu:
1) menentukan tujuan,
2) menyusun premis,
3) menentukan tindakan alternatif,
4) menilai tindakan alternatif,
5) melihat langkah-langkah tindakan,
6) merumuskan rencana
7) memperhitungkan rencana melalui anggaran.
c.
Teknik-teknik perencanaan yaitu suatu metode perencanaan yang berkaitan
dengan prosedur, bagaimana perencana melakukan tugasnya yang meliputi:
1) menentukan masalahnya,
2) berusaha mendapatkan fakta-fakta yang penting/dibutuhkan,
3) analisis sumber informasi,
4) pilihlah tindakan alternatif,
5) pertimbangkan alternatif itu dan
6) ambilah keputusan.
d. Rintangan/halangan perencanaan yang efektif, meliputi:
1) jangka waktu,
2) kemampuan mental,
3) rintangan/halangan administratif,
4) halangan kejiwaan dan
5) pertimbangan unsur kejiwaan.
e. karakteristik dari perencanaan yang efektif.
3. Peramalan dan Teknik-teknik Peramalan
a. Peramalan merupakan unsur penting dalam menyusun rencana.
b. Berbagai data dalam peramalan, meliputi:
1. modal,
2. hasil,
3. biaya produksi,
4. penjualan,
5. nilai penjualan dan faktor-faktor lain.
c. Peramalan juga sebagai usaha untuk membantu mempersatukan dan mengkoordinasikan rencana organisasi.
d. Peramalan hanya dapat berhasil apabila ditunjang dengan data/informasi yang memadai.
e. Premis-premis ekonomi dalam peralaman ekonomi, meliputi:
1. pekerjaan,
2. produktivitas,
3. pendapatan nasional dan
4. produk nasional bruto.
f. Perkiraan prosedur dalam membuat peramalan, terdiri atas: 2 (dua) macam, yaitu:
1. Dari atas ke bawah (downword) dan
2. Dari bawah ke atas (up-word).
g. Salah satu pendekatan dalam peramalan ekonomi, ialah Tabel Input dengan Output.
h. Berbagai data dan informasi dalam peramalan ekonomi, ialah:
1. penerbitan data-data perusahaan,
2. neraca perbankan,
3. penerbitan dari asosiasi profesi lainnya.
i. Teknik-teknik peramalan terdiri atas:
1. strategi kejadian;
2. strategi pertumbuhan;
3. strategi ekonomi.
j. Data berasal dari datum, adalah tunggal (singular) artinya: fakta yang sebenarnya. Data ialah jamak (plural).
F. TEORI DAN PROSES PENGORGANISASIAN SERTA PENYUSUNAN TENAGA KERJA (PERSONIL)
1. Proses Pengorganisasian
a. Arti pengorganisasian, struktur organisasi, peran struktur organisasi dan organisasi sebagai usaha kerja sama.
b. Landasan kegiatan kerja sama untuk mencapai tujuan, yaitu: prinsip kesatuan tujuan dan prinsip efesiensi.
c.
Beda departemen dan departementasi, departemen ialah satu kesatuan
kerja (unit) sedangkan departementasi ialah pengelompokkan kegiatan dan
karyawan ke dalam satu kesatuan kerja.
d. Macam-macam departementasi, departementasi atas dasar proses, fungsi, produk, langganan, dan teritorial.
2. Bentuk dan Tipe Organisasi
a. Pengorganisasian bagi organisasi lini atau garis. Dalam organisasi lini atau garis ini hanya dikenal 2 (dua) unsur, yaitu:
1) unsur Pimpinan
2) unsur Pelaksana.
b. Pengorganisasian bagi organisasi lini dan staf. Dalam organisasi ini dikenal 3 (tiga) unsur, yaitu:
1) unsur Pimpinan,
2) unsur Pembantu Pimpinan (staf),
3) unsur Pelaksana (lini atau garis).
c.
Pengorganisasian bagi organisasi fungsi. organisasi fungsi, ialah suatu
organisasi yang disusun atas dasar kegiatan dari setiap fungsi, dimana
fungsi yang satu dengan yang lain saling ketergantungan.
d.
Pengorganisasian bagi organisasi Panitia. Organisasi Panitia dimaksudkan
untuk memecahkan berbagai kendala atau hambatan yang tidak dapat
dipecahkan oleh beberapa orang atau banyak orang.
e. Di samping itu terdapat Tipe Organisasi, yang terdiri dari 3 macam tipe yaitu:
1) Piramid Mendatar (Flat),
2) Piramid Kerucut (Tall)
3) Piramid Terbalik.
3. Proses Penyusunan Tenaga Kerja/Personil
a. Arti penyusunan tenaga kerja atau personil, dan apakah yang menjadi syarat utama dalam penyusunan tenaga tersebut.
b.
Proses atau siklus (circles) penyusunan tenaga kerja atau personil,
mulai dari perencanaan sumber daya manusia, pengerahan sumber tenaga
kerja, pemilihan tenaga kerja, pengenalan dan orientasi, pelatihan dan
pengembangan, penilaian pelaksanaan pekerjaan, kenaikan pangkat,
pemindahan dan pemutusan hubungan kerja.
c. Maksud dan tujuan perencanaan sumber daya manusia.
d. Maksud dan tujuan pengerahan sumber tenaga kerja.
e. Maksud dan tujuan pemilihan tenaga kerja.
f. Maksud dan tujuan pengenalan dan orientasi calon pegawai.
g. Maksud dan tujuan Pelatihan dan Pengembangan tenaga kerja/personil.
h. Maksud dan tujuan Penilaian pelaksanaan kerja.
i. Maksud dan tujuan kenaikan pangkat.
j. Maksud dan tujuan pemindahan dan pemutusan hubungan kerja.
G. TEORI, KONSEP DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN SERTA MOTIVASI
1. Arti, Konsep dan Teori Kepemimpinan
a.
Arti kepemimpinan, dimana kepemimpinan adalah inti dari manajemen.
kepemimpinan adalah orang yang menggambarkan kehendak yang sesungguhnya
dari pada kelompok.
b. Koontz & O’Donnell, menggambarkan
teori-teori kepemimpinan, yang terdiri atas “Leaders are born” pemimpin
karena keturunan, “Leaders are not born, but made”, (Teori Kejiwaan),
Pemimpin timbul karena lingkungannya (Situation Theory).
c. Di
samping memberikan definisi tentang kepemimpinan, juga diutarakan
tentang teori-tori kepemimpinan, menurut Ruslan Abdulgani, Max Weber,
John D. Millet, dan Ordway Tead.
2. Syarat-syarat, Macam-macam Kepemimpinan, Fungsi dan Tipe Kepemimpinan
a. Syarat-syarat, sifat-sifat, asas-asas dan prinsip-prinsip kepemimpinan yang berlaku dilingkungan militer.
b. Berbagai macam kepemimpinan, terutama dibedakan antara:
1) Kepemimpinan Administratif dan Kepemimpinan Manajemen,
2) Kepemimpinan Birokrasi,
3) Kepemimpinan Organisasi dengan Kepemimpinan Pribadi,
4) Kepemimpinan Formal dan Informal.
f. Selanjutnya dijelaskan tentang: fungsi-fungsi kepemimpinan, yang terdiri atas 7 (tujuh) fungsi.
g. Kemudian diterangkan lebih lanjut tentang tipe-tipe kepemimpinan, menurut Alvin Brown dan S.P. Siagian.
3. Teori dan Konsep Motivasi dalam Manajemen
a.
Arti motivasi dan motivasi sebagai reaksi berantai, yaitu antara
“Kebutuhan” (Need), “Keinginan” (Want), dan “Kepuasan” (Satisfaction).
b. Teori dan konsep motivasi menurut Douglas Mc. Gregor, yang disebut dengan Teori X dan Teori Y.
c. Teori dan konsep motivasi menurut Abraham Maslow, yang disebut dengan teori “Hirarkhi Kebutuhan”.
d. Teori dan konsep motivasi menurut Herzberg, yang disebut dengan Teori Dua Faktor.
e. Teori dan konsep motivasi bagi pemimpin yang dikemukakan oleh Arch Patton.
H. TEORI DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Arti, Ciri-ciri, Tipe dan Jenis-jenis Keputusan
a. Analisis masalah dalam pengambilan keputusan.
b. Rasionalitas dalam pengambilan keputusan.
c. Definisi keputusan dan bentuk-bentuk dari keputusan.
d. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
e. Ciri-ciri dari keputusan, yaitu: Proses keputusan, konsep ikatan, penilaian dan perilaku dengan maksud/tujuan tertentu.
f. Tipe-tipe keputusan, yaitu: keputusan kelompok, keputusan pribadi, dan keputusan dasar.
g.
Jenis-jenis keputusan, yaitu: keputusan yang terprogram, keputusan yang
tidak terprogram, dan keputusan atas dasar kepastian (certainty),
risiko (risk) dan tidak berketentuan (uncertainty).
2. Proses dan Teknik Pengambilan Keputusan
a. Berbagai urutan dalam proses pengambilan keputusan.
b. Jenis keputusan yang perlu dipecahkan melalui proses pengambilan keputusan yaitu keputusan yang tidak terprogram.
c. Syarat utama dalam pengambilan keputusan yaitu suatu masalah.
d. Pedoman dalam proses pengambilan keputusan ialah tujuan dan sasaran organisasi.
e.
Alternatif yang dievaluasi ialah hasilnya berdasarkan atas 3 (tiga)
kondisi, yaitu: Kepastian (certainty), risiko (risk) dan uncertainty
(tidak berketentuan).
f. Terdapat beberapa perilaku individual dalam
proses pengambilan keputusan, yaitu: Nilai, Kepribadian, Kecenderungan
mengambil risiko, dan kemungkinan ketidakcocokan.
g. Pengambilan keputusan kelompok, dan perbedaan keputusan individual dan kelompok.
h. Teknik-teknik dalam pengambilan keputusan, yaitu: sumbang saran (brainstorming), Delphi
dan Teknik Kelompok Nominal (The Nominal Group Techniques).
I. TEORI DAN TEKNIK HUBUNGAN ANTAR MANUSIA DAN MASYARAKAT
1. Arti, Definisi, Pendekatan dan Komponen Hubungan Antarmanusia
Hubungan
antarmanusia (human relation), merupakan suatu ilmu yang mempelajari
kegiatan, sikap dan saling hubungan antara orang-orang di dalam
pekerjaan. Dengan kata lain hubungan antar manusia ialah hubungan
antarpribadi orang. Hal ini menyangkut individu dan kelompok termasuk
perilakunya. Oleh karena itu mempelajari hubungan antar manusia, juga
mempelajari illmu jiwa sosial, sosiologi dan antropologi. Di samping itu
perilaku pribadi dan kelompok dipengaruhi oleh sistem sosial dan sistem
teknologi di mana orang-orang itu bekerja. Adapun tujuan mempelajari
hubungan antarmanusia agar organisasi dapat meningkatkan produktivitas
kerja, yang dipengaruhi oleh unsur-unsur individu, kelompok dan
lingkungannya.
2. Arti, Maksud, Tujuan Perkembangan dan Manfaat Hubungan Masyarakat
mencoba
memenuhi pertanggungjawaban masyarakat, menjamin pengakuan masyarakat
dan bila perlu kesetujuannya untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Adapun
tujuan dari hubungan masyarakat ialah untuk memberikan kepuasan
terhadap semua pihak yang berkepentingan, yaitu masyarakat umum, para
karyawan, dan para pimpinan organisasi itu sendiri.
Unsur utama hubungan masyarakat ialah :
a. Memberikan informasi kepada masyarakat
b. Meyakinkan masyarakat secara langsung untuk mengubah sikap dan tindakannya
c.
Usaha untuk memadukan sikap dan tindakan dari suatu
institusi/organisasi dengan masyarakat dan masyarakat dengan
institusi/organisasi. Di samping itu hubungan masyarakat juga dapat
dilakukan melalui moral karyawan, kelompok yang berkepentingan dan media
konvensional .
Media hubungan masyarakat ialah dengan melalui
teknik-teknik khusus seperti: iklan (advertensi ), penerbitan di
surat-surat kabar, radio, televisi. Sedangkan media yang utama ialah
para karyawan dan kelompok, kelompok yang berkepentingan atau langganan.
J. KOMUNIKAS1 DAN KOORDINASI
1. Arti, Definisi, dan Proses Komunikasi
Arti, definisi dan proses komunikasi.
a. Unsur-unsur komunikasi tradisional ialah:
1) komunikator,
2) pesan
3) jalur (medium/media),
4) penerima dan
5) umpan-balik (feedback).
b. Sedangkan unsur-unsur komunikasi yang modern, terdiri atas:
1) komunikator,
2) membuat sandi (encoder),
3) jalur (medium/media),
4) mengurai sandi (decoder),
5) penerima (receiver),
6) umpan balik (feedback) dan
7) kegaduhan (noice).
c. Prinsip-prinsip komunikasi terdiri atas:
Prinsip kejelasan, prinsip integritas, prinsip penggunaan strategi organisasi informal, dan pelaksanaannya.
Selanjutnya
diterangkan perbedaan antara komunikasi secara lisan, bukan lisan, dan
tertulis. Sedangkan komunikasi di dalam organisasi meliputi: komunikasi
ke bawah, ke atas, melintang/horizontal dan diagonal.
2. Arti, Jenis-jenis, dan Pendekatan Koordinasi
Arti, definisi dan ciri-ciri koordinasi
a. Hakikat koordinasi, atau mengapa koordinasi itu timbul
b. Fungsi koordinasi meliputi berbagai fungsi manajemen
c. Pendekatan sistem dalam rangka koordinasi yaitu pendekatan antar disiplin, multi fungsi dan lintas sektoral
d. Jenis-jenis koordinasi, yaitu: koordinasi vertikal, horizontal dan diagonal
e. Masalah-masalah dan usaha pemecahan koordinasi.
K. TEORI, PROSES, DAN FUNGSI PENGAWASAN
1. Pengertian, Maksud dan Tujuan, serta Berbagai Macam Pengawasan
Pengertian, arti, definisi, maksud dan tujuan pengawasan.
a. Ada dua macam prasyarat dalam sistem pengawasan, yang harus dipenuhi yaitu: rencana dan struktur organisasi.
b.
Pengawasan intern, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparatur
pengawasan dari dalam organisasi itu sendiri, dan pengawasan ekstern,
yang dilakukan oleh aparatur pengawasan dari luar organisasi.
c.
Pengawasan preventif,yaitu pengawasan sebelum rencana itu dilaksanakan.
Sedangkan pengawasan represif ialah pengawasan yang dilakukan setelah
rencana itu dilaksanakan.
d. Pengawasan melekat yaitu pengawasan
yang dilakukan oleh atasan langsung, sedangkan pengawasan fungsional
ialah pengawasan yang dilakukan oleh aparatur pemerintah yang bertugas
di bidang pengawasan.
e. Pengawasan legislatif ialah pengawasan yang
dilakukan oleh para anggota DPR dan DPRD terhadap kegiatan-kegiatan
dari pejabat-pejabat pemerintah dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan
pengawasan masyarakat ialah pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat
terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan pemerintah, melalui media:
surat kabar, majalah, radio, TV, seminar, LBH, dan lain-lain,
2. Landasan, Metode, dan Syarat-syarat Pengawasan
a.
Landasan dari proses pengawasan terdiri atas: menentukan standar,
menilai pelaksanaan yang disesuaikan dengan standar, dan memperbaiki
penyimpangan atas dasar standar.
b. Metode pengawasan meliputi:
pengawasan langsung dan tidak langsung, pengawasan formal dan informal,
pengawasan teknis dan administratif.
c. Syarat-syarat pengawasan meliputi:
1) berkaitan dengan rencana dan jabatan seseorang,
2) berkaitan dengan individu manajer dan kepribadiannya,
3) harus dapat menunjukkan pengecualian dan objektif,
4) harus fleksibel,
5) harus hemat, dan
6) harus mengarah pada tindakan perbaikan.
3. Prinsip-prinsip, Tipe dari Standar dan Pengawasan Tradisional
a.
Prinsip-prinsip pengawasan, terdiri atas: berorientasi pada tujuan,
objektif; atas dasar kebenaran prosedur dan manfaatnya; daya guna dan
hasil guna pekerjaan, standar yang objektif, terus menerus, dan
memberikan timbal balik bagi perbaikan perencanaan dan kebijaksanaan
b.
Pengawasan harus berdasarkan atas standar, yang meliputi: standar
fisik, biaya, modal, pendapatan, program, sasaran, dan standar yang
tidak dapat terlihat.
c. Pengawasan tradisional: Rencana Anggaran,
dijelaskan tentang: konsep dan tujuan anggaran serta tipe anggaran, yang
meliputi: anggaran pendapatan dan pengeluaran, anggaran waktu, ruang,
material dan produksi, anggaran pengeluaran modal, pembayaran tunai, dan
neraca pembayaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar