1. Pengertian tentang motivasi dan Motivasi belajar
Menurut Echols
dan Shadiliy, motivasi dapat disamakan dengan motif. Keduanya termasuk
jenis kata benda, yang berartai alasan, sebab, daya batin, dorongan.
Sedangkan Marriam Webster berpendapat bahwa kata motif berasal bahasa
latin yaitu matus yang dapat diartikan sebagai sesuatu yang menyebabkan
seseorang bertindak. Motivasi diartikan sebagai tindakan seseorang /
proses memberikan dorongan.
Bruno berpendapat bahwa motif dapat
disamakan dengan dorongan, yaitu dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk menentukan suatu pilihan dan perilaku yang berorientasi
pada tujuan.
Katono dan Dali Gulo berpendapat bahwa motivasi mengandung 2 arti yaitu :
a. Kontrol batiniah dari tingkah laku seperti yang dimilki oleh kondisi fisiologis, minat, kepentingan, sikap dan opini.
b.
Kecenderungan organisme untuk melakukan sesuatu sikap / perilaku yang
dipengaruhi oleh kebutuhan & diarahkan kepada tujuan tertentu yang
telah direncanakan.
Sedangkan motif diartikan sebagai sikap
kepribadian stabil yang memiliki suatu kecenderungan melakukan tindakan
tertentu / berusaha mencapai tujuan tertentu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi diartikan sebagai :
1. Dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar / tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
2.
Usaha – usaha yang dapat menyebabkan seseorang / sekelompok orang
tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya / mendapat kepuasan dengan pemuatannya.
Dari
pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa motif merupakan
alasan / dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berbuat dan
bersikap tertentu. Sedangkan motivasi merupakan tenaga / faktor yang
terdapat dalam diri seseorang yang menimbulkan, mengarahkan, dan
mengorganisasikan tingkah lakunya. Martin Hndoko menekankan bahwa
motivasi tidak berdiri sendiri, melainkan terpengaruh oleh faktor lain
seperti pengalaman masa lampau, tingkat kecerdasaan, kemapuan fisik,
situasi lingkungan, cita-cita hidup dsb. Disamping itu Davies
menambahkan bahwa motivasi dipengaruhi oleh naluri dan keputusan
rasional seseorang. Motivasi tidak dianggap sebagai prasyarat mutlak
dalam proses belajar mengajar, melainkan sebagai kemauan biasa untuk
memasuki situasi belajar. Oleh karena itu proses belajar tidak perlu
ditunda hanya karena belum ada motivasi .
Sertain berpendapat bahwa
motivasi sama dengan drive. Motivasi / drive merupakan suatu pernyataan
yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku ke
arah tujuan (goal) / perangasang (incentive). Tujuan itu merupakan hal
yang membatasi tingkah laku organsime, sedang jika kenyataannya menarik
perhatian organisme, maka hal itu disebut perangsang (incentive). Dalam
kehidupan sehari-hari, pembicaraan motif selalu dihubungakan dengan
masalah kebutuhan. Hal ini disebabkan karena adanya kenyataan,
seseorang melakukan perbuatan tertentu karena adanya kebutuhan dalam
dirinya.
Menurut Sardiman dalam usahanya menyimpulkan pendapat Mc.Donald, mengatakan bahwa ada 3 elemen penting dalam motivasi :
a. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa afeksi seseorang, kejiwaan, emosi dan dapat menentukan tingkah laku manusia.
c.
Motivasi akan dirangsang dengan tujuan, karena memang kenyataannya
motivasi muncul dari dalam diri manusia akan tetapi kemunculannya karana
terdorong oleh tujuan.
Motive adalah daya penggerak
di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas tertentu demi penggerak
didalam diri orang untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai
suatu tujuan (WS Winkel,1998). Dari pendaat tersebut terlihat bahwa
motive dapt diaktakan sebagai penggerak darisubyek untuk melakukan
aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan .
Motive merupakan suatu kondisi internal / kesiapsiagaan dari dala seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan .
Berawal dari kata motive, maka motive dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif pada saat tertentu.
Motiva
dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan ,
dorognan untuk memnuhi kebutuhan dan pencapaian tujuan yagn memenuhi
kebutuhan itu. Kaitan tersebut tertampung dalam istilah lingkaran
motivasi yang memliki 3 rantai dasar , yaitu :
a. Pertama timbulnaya suatu kebutuhan yang dihayati dan dorongan untuk memenuhi kebutuhan itu.
b.
kedua , bertingkah laku tertentu sebagai usaha untuk mencapa tujuan
yaitu terpenuhinya kebutuhan yagn dihayatinya. Tujuan itu dapat diinilai
sebagaisesuatuyagn negatif yagn ingin dihindari .
c. ketiga , tujuan tercapaisehingga orang merasa puas dan lega , karena kebutuhan telah terpenuhi
Motivasi
tubuh dari dalam diri seseorang tetapi dapat juga dirangsang oleh
faktor dari luar diri individu seperti pendapat Sardiman AM sebagai
berikut. Motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi
kondisi tersebut, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan /
mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Dari pendapat tersebut
terlihat bahwa motivasi merupakan suatu usaha yang sungguh –sungguh dari
seseorang untuk mencapai suatu tujuan, baik suka maupun tidak suka, dia
berusaha untuk menjadikan sesuatu tersebut supaya menjadi disukai.
Sehingga dengan usaha tersebut kelak akan menghailakn suatu hasil yang
maksimal.
Menurut sertain didalam buku karangan M. Ngalim Purwanto
berjudul Psikologi Pendidikan berpendapat : ” Motivasi adalah suatu
pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarah
tingkah laku terhadap suatu tujuan / perangsang. Seseorang yagn ingin
mencapai suatu tujuan tertentu secara maksimal maka dia berusaha
semamapu mungkin agar dapat mencapai suatu tujuan tersebut. Usaha
tersebut dilakukan tanpa mengenal adanya hambatan baik yang datang dari
dalam individu / dari luar individu. Sehingga dia dapat menyaring segala
sesuatu yang dapat memeprlancar tujuan.
Motivasi bukan hanya
berperan dalam belajar disekolah , dirumah , melainkan juga dalam bidang
kehidupan yang lain. Khusus di dalam pendidikan. Motivasi belajar
menurut WS Winkel diartikan sebagai keseluruhan daya pengerak psikis di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatain belajar, menjamin
kelangsungan kegiatan belajar itu demi kegiatan belajar demi mencapai
tujuan .
Dikatakan keseluruhan, karena pada umumnya ada
beberapa motivasi. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang
bersifat non intelektual. siswa yang memiliki motivasi kuat akan
mempunyai banyak energi untuk melakukan belajar.
Kareana
mempunyai banyak energi pada umunya untuk melakuakn kegitan belajar,
maka waktu yang dipergunakan juga lebih banyak. Pada umumnya siswa yang
mempergunakan waktu lebih banyak dalam belajar akan mempunyai hasil
lebih baik dari pada siswa yang hanya pada waktu akan ulangan saja
biasanya kurang begitu mempunyai motivasi yang baik dan yang berguna
sebagai daya perangasang, sehingga senang hati melakukan kegiatan
belajar. Sesuai dengan pendapat Prof . Dr. S. Nasution dalam bukunya
berjudul Didaktik. Asas Asas Mengajar berpendapat bahwa” motivasi is an
essential condition of learning”.
2. Teori tentang motivasi
Motivasi
merupakan salah satu cabang ilmu yagn berhubungan dengan tingkah laku
manusia. Tingkah laku manusia dari periode satu berbeda dengan periode
yang lain, begitu pula tingkah laku dari daerah yang satu dengan daerah
yang lain. Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan pandangan hidup
manusia itu sendiri dan perbedaan pandangan manusia atas manusia. Atas
dasar itulah maka ada perbedaan pendapat manusia tentang motivasi.
Ngalim Purwanto berpendapat bahwa ada 5 teori tentang motivasi yaitu
teori Hedonisme, teori Naluri, teori Reaksi yang dipelajari, Teori Daya
Pendorong, dan Teori Kebutuhan. Teori tersebut sepertinya belum lengkap
sehingga Martin Handoko melengkapi teori tersebut. Adapun teori yang
dikemukakan Martin yaitu Teori kognnitif, teori Hedonisme, Teori
Insting, Teori Psikoanalitis, Teori Keseimbangan, Teori Dorongan.
A. Teori Kognitif
Menurut
Ratna Wilis Dahar, konsep kognitif dapat diartikan sebagai suatu proses
mementingkan cara berpikir insight, reasoning, menggunakan logika
induktif dan deduktif. Manusia adalah makhluk rasional. Berdasarkan
rasional manusia bebas memilih dan menentukan yang akan dilakukannya.
Semata-mata ditentukan oleh kemampuan berfikirnya. Semakin intelegen dan
berpendidikan, otomatis seseorang akan semakin baik
perberbuatan-perbuatannya, dan secara sadar akan melakukan perbuatan
untuk memenuhi keinginan / kebutuhan tersebut.
Menurut Teori ini
tingkah laku tidak digerakkan oleh apa yang disebut motivasi, melainkan
oleh rasio. Setiap perbuatan yang akan dilakukannya sudah dipikirkan
alasanya. Oleh karena itu setiap orang sungguh – sungguh bertanggung
jawab atas segala perbuatanya. Disini tidak ada sistem kontrol rasio.
Pandangan diatas adalah pandangan filosof kuno dan abad menetang seperti
Sokrates ,plato dan Thomas Aquinas. Bahkan pandangan ini pada masa
silam hampir menjadi pandangan umum di kalangan masyarakat.
Dalam
teori ini fungsi kehendak disejajarkan dengan fungsi berpikir dan
perasaan, sejauh fungsi berpikir dapat dipertanggungjawabkan. Teori ini
tidak menyadari bahwa kadang tindakan manusia berada diluar kontrol
rasio, sehingga sukar dipertanggungjawabkan. Disinilah kelamahannya
adalah tidak dapat menerangkan tindakan yang berada di luar kontrol
rasio.
B. Teori Hedonisme
Teori ini mengatakan bahwa segala
perbuatan manusia, baik disadari / tidak disadari, atau timbul dari
kekuatan luar / dalam, pada dasarnya memiliki satu tujuan yang satu
mencari hal yang menyenangkan dan menghindari hal yang menyakitkan.
Meskipun orang dapat mengatakan berbagai macam alasan yang bagus namun
sebenarnya perbuatannya hanya mempunyai satu tujuan yang satu, yaitu
mencari hal yang menyenangkan.
Teori sangat berpengaruh pada abad 18
dan 19 . apra pendukung teori ini antara lain Jhon Locke . teori ini
mendapat banyak kritik dari para ahli psikologi , karena sangat
menguntungkan diri pada pengalaman seorang saja , sehingga sifatnya
sangat subyektif . Sulit sekali dikatakan bahwa secara obyektif tindakan
seseorang itu selalu mencari hal-hal yang menyenangkan dan menghindari
hal yang menyakitkan. Mungkin saja oleh sesuatu suatu tindakan dipandang
mencari keenakan tetapi oleh seseorang suatu tindakan dipandang mencari
keenakan tetapi oleh orang lain justru dipandang sebaliknya.
Teori
ini dipandang kurang ilmiah karena hanya mendasarkan diri pada
pengalaman subyektif manusia. Meskipun demikian diakui oleh umum bahwa
memang banyak tindakan kita yang sangat sesuai dengan teori hedonosme
ini. Oleh karena itu tidak mengherankan jika teori ini sangat besar
pengaruhnya di masyarakat.
Kemudian Mc Clelland memberi pengertian baru dalam teori hedonistis . Adapun pokok pikirannya adalah sebagai berikut .
Semua
rangsangan yang terdapat di lingkungan sekitar kita pada hakikatnya
menimbulkan keadaan nikmat / sakit . Rangsang yang menimbulkan keadaan
nikmat menyebabkan seseoarang bereaksi mendekati rangsangan itu.
Sebaliknya rangsangan yang menyebabkan keadaan tidak enak menimbulkan
reaksi menjauh . Masalah enak / tidak enak yang dialami oleh seseorang
itu tergantung pada adaptasi seseorang dengan rangsangan yang
mendahuluinya.
Jika dikaitakan dengan masalah motivasi, dapat
dikatakan bahwa tindakan seseorang sangat tergantung pada antisipasi
ekspektansi seseorang terhadap obyek / rangsangan yang dihadapinya.
Antisipasi positif terhadap rangsangan akan menimbulkan reaksi mendekat,
sedang antisipasi negatif terhadap suatu rangsang akan menimbulkan
reaksi menjauh. Suatu obyek / rangsang yang diduga akan membawa rasa
nikmat akan menimbulkan reaksi mendekat.
Dengan kata lain, menurut
teori hedonistis yang diperbaharui ini reaksi seseorang dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu tingkah laku mendekati rangsang yang dirasa akan
membawa keenakan dan tingkah laku menjauhi rangsang yang dirasa akan
membawa rasa tidak enak. Unsur pokok motivasi adalah antisipasi. Teori
hedonistis ini menggunakan ”affectivearousal model” yang artinya
mengatakan bahwa setiap rangsangan pada hakekatnya telah membawa keadaan
yang menimbulkan rasa enak dan tidak enak .
C. Teori Insting
Setiap
orang telah membawa kekuatan biologis semenjak dilahirkan. Kekuatan
biologis inilah yang membuat seseorang bertindak menurut cara tertentu.
Kekuatan insting yang seolah olah memaksa seseorang untuk berbuat dengan
cara tertentu untuk mengadakan pendekatan kepada rangsangan dengan cara
tertentu.
Teori ini berkembang pesat waktu Darwin mencetuskan teori
Evolusinya. Tokoh yang sangat ekstrim mendukung teori ini adalah Mc
Dougall, yang mengatakan bahwa segala tingkah laku dan pikiran kita
adalah insting. Insting merupakan warisan dan dapat mengarahkan tindakan
manusia untuk mencapai tujuan.
Yang menjadi kritik umum terhadap
teori ini bahwa sangat sukar untuk membuat daftar insting-insting dasar
yang mencakup segala tingkah laku manusia. Ada kecenderungan menambah
dengan insting baru, karena setiap kali kita melihat bentuk tingkah laku
yang belum pernah kita alami sebelumnya.
Pada tahun 1908 MC Dougall
menyebutkan ada 2 macam insting dasar yaitu fight rapulsion,
reproduction, hunger, gregariouness, acquisition dan contruction.
Setelah itu Sigmund Freud mengembangkan 2 buah insting dasar manusia
yaitu insting kehidupan dan insting kematian, untuk menerangkan tingkah
laku manusia. Sigmund Freud mengembangkan 2 buah insting dasar manusia
yaitu insting kehidupan dan insting kematian, untuk menerangkan
kehidupan manusia.
Penentang teori ini yaitu JB Watson dari
tokoh behaviorisme. Kaum ini lebih menerangkan segala tingkah manusia
atas dasar belajar. Tidak ada sesuatu tingkah laku pun yang tidak dapat
dipelajari. Tingkah laku manusia tidak ada yang dibawa sejak lahir,
semuanya dipelajari. Namun dalam menentukan tingkah laku manusia teori
insting ini mempunyai pengaruh yang besar.
D. Teori psikoanalitis
Merupakan
pengembangan dari teori insting. Dalam teori ini kekuatan bawaan di
dalam diri manusia, dengam kekuatan ini menyebabkan dan mengarahkan
tingkah laku manusia. Misal anak merasa jengkel, ia menggigit tanganya
sendiri / memukul kepalanya sendiri. Bukti tersebut menunjukkan bahwa
baik insting kehidupan / kematian telah bekerja sejak anak masih kecil .
Freud mengatakan bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh 2
kekuatan dasar yaitu insitng kehidupan dan kematian. Insting kehidupan
menampakkan diri dalam tingkah laku seksual sedang insting kematian
melatarbelakangi tingkah laku agresif. Insting kehidupan (Eros)
mendorong orang untuk tetap hidup dan berkembang. Sedang insting
kematian (Thanatos) mendorong orang ke arah penghancuran diri sendiri,
misal bentuk bunuh diri, maupun penghancuran diri orang lain dalam
bentuk perbuatan agresif.
Pada umunya ahli psikologi mengaku bahwa
tidak semua tingkah laku manusia jelas motivasinya, namun belum berani
mengatakan bahwa terdapat motif yang tidak disadari. Mengatakan bahwa
tingkah laku manusia yang memang kurang didasari motivasinya. Oleh
karena itu kritik terhadap psikoanalitis umunya berkisar pada keraguan
bahwa mimpi, salah ucapan dan lain-lain tertentu sebagai akaibat dari
motifasi yagn tidak disadari.
E. Teori keseimbangan (homeostasis)
Tingkah
laku manusia terjadi karena adanya keseimbangan di dalam diri manusia.
manusia ingin mempertahankan keseimbangan di dalam dirinya. Misal orang
yang lama berada di terik matahari merasa panas, suhu tubuhnya naik
sehingga terjadi keadaan tidak seimbang maka ia akan segera mencari
tempat teduh untuk menormalkan suhu badanya. Demikian seterusnya dimana
terjadi keadaan seimbang di dalam diri manusia, maka segeralah orang
bertindak untuk menggembalikan keadaan sampai seimbang lagi.
Tingkah
laku manusia timbul karena suatu kebutuhan dan tingkah laku manusia
tersebut mengarah pada pencapaian tujuan yang dapat memenuhi / memuaskan
kebutuhan itu . Begitulah seterusnya dapat terjadi suatu lingkaran
motivasi .
KEBUTUHAN TINGKAH LAKU TUJUAN
Kebutuhan
karena adanya ketidakseimbangan di dalam diri individu membuat individu
bersangkutan melakukan suatu tindakan, tindakan itu mengarah pada suatu
tujuan, tujuan tersebut diharapakn agar dapat memenuhi kebutuhan yang
ada. Bila kebutuhan yang pertama sudah terpenuhi, akan terjadi
ketidakseimbangan pada taraf yang lebih tinggi, keadaan ini lebih
menimbulkan kebutuhan baru dan seterusnya, sehingga manusia boleh
dikatakan tidak pernah diam.
Kebutuhan manusia secara umum dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu kebutuhan biologis (Kebutuhan primer) karena
kebutuhan ini mutlak diperlukan manusia gar dapat hidup. Misalnya makan,
minum, bernafas, istirahat dan seterusnya. Kebutuhan sekunder yaitu
kebutuhan yang bila terpenuhi akan menyebabkan orang menjadi lebih
bahagia hidupnya. Contoh kasih sayang, pujian, rasa aman, kebebasan dan
lain – lain.
Menurut AH Maslow kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia berkembang dengan baik adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan biologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan akan cinta kasih dan rasa memiliki
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Kebutuhan untuk tahu
6. Kebutuhan akan keindahan
7. Kebutuhan akan kebebasan bertindak (aktualisasi diri)
Menurut
Maslow suatu motif akan menguasai tingkah laku seseorang bila motif
yang berada dibawahnya sudah paling rendah, yaitu motif fisiologis
seperti motif lapar, haus,seksi dsb. Baru setelah motif terpenuhi
(kebutuhannya). Motif diatasnya mulai menguasai, begitu seterusnya
sampai dengan motif yang paling tinggi, yaitu motif aktualisasi diri.
F. Teori dorongan
Teori
ini diperkenalkan pada tahun 1918 oleh Robert Woodworth. Waktu itu ia
mengartiakan dorongan sebagai suatu tenaga dari dalam diri yang
menyebabkan seseorang berbuat sesuatu. Oleh karena itu kata motif juga
diberi dorongan yang menimbulkan dan mengarahkan pada tingkah laku
manusia.
Dalam arti tertentu dorongan disini hampir mirip dengan
insting, misal dorongan makan, dorongan seksual, dorongan mencari makan
karena lapar dsb. Dorongan seperti ini sifatnya asli, tidak perlu
dipejari, insingtif. Perbedaan pokok antara dorongan dan insting sering
kali memang tidak jelas, namun teori dorongan dalam hal ini lebih
didasari oleh eksperimen yang teliti dan bisa dipertanggungjawabkan.
Timbulnya dorongan, bertambah kuatnya dorongan maupun berkurangnya
kekuatan dorongan dapat diukur secara obyektif. Misal makin kuat
dorongan seseorang untuk makan dapat diketahui dari tekanan darahnya .
Teori dorongan memberikan tekanan pada hal yang mendorong
terjadinya tingkah laku. Sebenarnya teori keseimbangan dasarnya dari
teori dorongan ini, dan teori keseimbangan memperkuat kebenaran teori
ini
Semakin kuat diakui setelah muncul teori keseimbangan , yang
diajukan oleh ahli psikologi Walter B Canon pada tahun 1932. dalam
konsep pemikiran tersebut dikatakan bahwa seringkali terjadi
ketidakseimbangan didalam diri manusia. Dorongan adalah salah satu usaha
otomatis untuk dapat mengembalikan keadan seimbang . Teori dorongan ini
umumnya diakaui kebenaranya oleh ahli psikologi .
3. Pentingnya motivasi dalam upaya belajar dan pembelajar.
Untuk
mengembangkan motivasi baik pada anak anak didik kita, disa[ping kita
harus menjauhkan saran /sugesti yang negatif yagn dilarang agama /
bersifat asosial dan bersusila, yang penting lagi membina pribadi anak
didik agar dalam diri anak terbentuk motif yang mulia, luhur, dapat
diterima masyarakat. Kita dapat mengatur dan menyediakan situasi baik
dalam lingkungan keluarga maupun disekolah yang memungkinkan timbulnya
persaingan / kompetensi yang sehat antar anak didik kita, membangkitkan
self competition dengan menimbulkan perasaan puas terhadap hasil dan
prestasi yagn yang telah dicapai itu. Membiasakan anak didik
mendiskusikan suatu pendapat / cita cita mereka masing masing dapat
pula memperkuat motivasi yagn beik pada diri mereka . tunjukkan pada
mereka dengan contoh kongkret sehari hari dalam masyarakat bahwa dapat
tercapai / tindakannya suatu maksud / tujuan sangat bergantung pada
motivasi apa yang mendorongnya untuk mencapai tujuan itu .
Pada
umunya motivasi intrinsik lebih kuat dan lebih baik dari pada motivasi
ekstrinsik. Oleh karena itu , bangunkan motivasi intrinsik pada anak
didik. Jangan terjadi, bahwa anak didik mau belajar hanya karena takut
dimarahi, dihukum, mendapat angka merah, atau tidak lulus ujian.
Dalam proses belajar, keterlibatan kejiwaan sangat
menentukan. Proses kejiwaan yang dimaksud seperti pengamatan, perhatian,
ingatan, berfikir, fantasi dan lain-lain.
a. Peranan Motivasi dalam pengamatan
Meskipun
pengamatan seseorang tergantung pada faktor fisiologis pengamat dan
faktor stimulus, namun pengaruh motivasi tidak kalah pentingnya. Tetapi
banyak eksperimen yang membuktikan bahwa motivasi mempunyai pengaruh
besar terhadap pengamatan seseorang. Salah satu eksperimen yagn terkenal
adalah dari Mc Lelland dan Atkinson . Mereka menyelidiki pengaruh motif
lapar terhadap pengamatan seseorang .
b. Peran Motivsi dalam Perhatian
Bila
seseorang sedang dikuasai motif tertentu, maka perhatiannya akan
tertuju pada hal yang sesuai denga motif yang menguasainya. Setiap orang
pernah mengalaminya, hanya saja kurang menyadari. Misal anak sedang
belajar untuk memperoleh nilai yang tinggi / agar lulus ujian. Segala
perhatian ia tujukan pada buku yang sedang ia pelajari. Meskipun banyak
suara dan gangguan di sekelilingnya, namun ia mencoba untuk tetap
memusatkan perhatainnya pada buku pelajaran agar dapat lulus dalam ujian
/ mendapat nilai yang tinggi. Contoh tersebut membuktikan bahwa
pengaruh motivasi terhadap perhatian manusia sangatlah besar.
c. Peran Motivasi pada ingatan.
Apa
saja yang sangat penting dan berguna bagi seseoarng pasti akan selalu
diingat terus dan sukar dilupakan. Contoh soal nama orang. Bila orang
yang dikenalnya adalah orang yang dianggap penting maka nama itu akan ia
ingat terus. Tetapi bila nama itu dianggap kurang berarti bagi dirinya
maka nama itu akan cepat sekali ia lupakan. Motivasi mempunyai peran
besar pada ingatan, menentukan hal yang diingat dan dilupakan seseorang.
d. Peran Motivasi pada proses belajar fantasi
Peranan
motivasi di dalam berpikir terutama pada penggunaan informasi yang
tersedia untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapai. Proses ini
terjadi secara tidak kelihatan, tetapi dapat disimpulkan dari tingkah
laku yang dihasilkannya. Dari berbagai percobaan disimpulkan bahwa
umumnya cara berpikir teratur dan terorganisasi dilandasi motif
tertentu, sedang cara berpikir yang tidak karuan, tidak jelas, kurang
teroganisasi, biasanya kurang dilandasi oleh suatu motif yang jelas.
Pengaruh motivasi pada fantasi tidak banyak berbeda dengan pengaruh
motivasi pada berfikir. apa yang difantasikan orang adalah cermin dari
apa yang sedang menjadi harapanya. Atau apa yang sedang menjadi
kebutuhannya. Kalau manusia sedang mengharapkan suatu jabatan yang
tinggi / tertentu, maka fantasi orang akan dipenuhi hal-hal yang
berhubungan dengan masalah jabatan itu. Karangan dan gambar fiksi banyak
mengungkapkan motif yang sedang menguasai seseorang. Semuanya
membuktikan bahwa peranan motivasi dalam berpikir dan berfantasi amatlah
besar .
B. Jenis dan Sifat motivasi
Menurut Sardiman
AM didalam bukunya yang berjudul interaksi dan motivasi belajar
mengajar, macam aturan jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, sehingga motivasi / motif – motif yang aktif itu sangat
bervariasi
1. Motif dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif bawaan
Motif
yang dibawa sejak lahir, motivasi ini ada tanpa dipelajari. Motif ini
sering disebut motif-motif yang diisyaratkan secara biologis .
b. Motif yang dipelajari
Motif
yang timbul karena dipelajari. Motif ini seringkali disebut dengan
motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam
lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehigga motivasi itu
terbentuk. Sebab dengan adanya kemampuan berhubungan, kerjasama didalam
masyarakat.
Disamping itu frandsen, masih menambahkan jenis jenis motif ini yaitu :
a. cognitive motivies
Motif
ini menunujuk pada gejala intrinsik yakni menyangkut kepuasan
individual. Kepauasan individual yang berada di dalam diri manusia dan
berwujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat
primer dalam kegiatan belajar di sekolah, terutama berkaitan dengan
pengembangan intelektual .
b. Self expression
Penampilan
diri adalah bagian dari perilaku manusia. individu tidak sekedar tahu
mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi, tetapi juga mampu membuat sesuatu
terjadi. Sehingga diperlukan kreativitas, penuh imajinasi jadi dalam
hal ini seseorang itu ada keinginan untuk aktualisaisi diri.
c. Self Enchancement
Melalui
aktualisasai diri dan pengembangan potensi akan meningkatkan kemajuan
seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini akan menjadi salah satu
keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana
kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi.
2. Motif menurut pembagian Woodworth dan Marquis
a. . Motif atau kebutuhan organis meliputi kebutuhan makan dan minum, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan beristirahat.
b.
Motif darurat. antara lain dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan
untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Dapat juga disebut
motivasi yang timbul karena rangsangan dari luar .
c. Motif obyektif
motif
ini muncul kareana dorongan untuk dapat mengahadapi dunia luar secara
efektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan ekplorasi,
melakukan manipulasi, untuk menaruh minat .
3. Motivasi jasmani dan rohani
Motivasi
jasmani seperti refleks, intrink otomatis, nafsu, sedang yang termasuk
motivasi rohani adalah kemauan. Soal kemauan pada setiap diri siswa
terbentuk melalui 4 momen .
a. Momen timbulnya alasan
Seorang
pemuda yang sedang giat berlatih olahraga untuk mengahadapi porseni di
sekolahnya, tiba-tiba disuruh ibunya untuk mengantarkan seorang tamu
membeli tiket karena tamu itu akan kembali ke jakarta. Si pemuda itu
kemudian mengantarkan tamu tersebut ketamu tersebut. Dalam hal ini si
pemuda timbul alasan baru untuk melakukan kegiatan (kegiatan mengantar)
alasan baru itu kareana untuk menghormat tamu / mungkin keinginan untuk
tidak mengecewakan ibunya
b. Momen pilih / fisik
Dalam
keadaan waktu ada alternatif yagn mengakibatkan persaingan antara di
antara alternatif - alternatif tersebut, maka seseorang diharuskan
menentukan pilihan alternatif yang dikerjakan
c. Moment putusan
Satu
alternatif yang akhirnya dipilih itu sebagai putusan untuk dikerjakan,
maka timbul dorongan pada diri seseorang untuk bertindak melaksanakan
keuputusan itu.
d. Moment terbentuknya kemauan
Kalau seseorang
sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, maka timbul dorongan
pada diri seseorang untuk bertindak melaksanakan putusan itu.
4. Dilihat dari jenisnya motivasi
a. motif primer ( motiff biogenetis )
Motif
yang berasal dari kebutuhan kebutuhan organisme demi mempertahankan
kehidupannya secara biloogis. Motif in bersifat universal artinya tidak
terkait pada umur, jenis kelamin, suku, dan lain lain. Motif ini juga
tidak terkait pada lingkungan kebudayaan tempat orang hidup dan
berkembang, maka motif ini sifatnya asli dan berkembang sendiri. Semua
orang mempunyai motif ini yang sama jenisnya, namun setiap manusia
mempunya reaksi yang berbeda dalam menanggapi motif – motif jenis ini.
Perbedaan rekasi daapt disebabkan oleh pendidikan maupun lingkungan
kebudayaan. Misal semua orang baik tua dan muda, kaya dan miskin,
laki-laki / perempuan pasti mempunyai motif lapar. Meskipun di dalam
menanggapi motif lapar ini setiap orang mempunyai cara bereaksi yang
berbeda – beda. Ada orang yang tidak dapat menahan rasa lapar dalam
jangka tertentu.
Yang termasuk dalam jenis motif ini adalah motif
yang berasal dari kebutuhan organisme makhluk hidup dan yang bertujuan
untuk pemuas kebutuhan organisme, disini disebutkan beberapa yang
penting yaitu : lapar haus, bernafas, seksi, istirahat .
b. Motif Sekunder (Sosiogenetis)
Motif
yang bersal dari kebutuhan organik demi kelanjutan hidup biologisnya
dan bersifat asli. Motif ini berasal dari lingkungan kebudayaan tempat
orang berada dan berkembang. Timbul sebagai akibat dari interaksi sosial
dengan orang atau hasil kebudayaan. Motif ini bergantung pada hubungan
manusia dengan lingkungannya. Karena Motif bergantung pada lingkungan,
maka motif ini sangat bervariasi . Bila ditelusuri sampai dalam, motif
ini seringkali bersumber pada motif biogenetis. Motif Sekunder dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu motif darurat timbul karena keadaan lingkungan
sangat mendorong individu untuk mengambil tindakan darurat yang
diperlukan, sedangkan motif obyektif adalah motif yang diarahkan untuk
dapat berhubungan dengan orang / hal yang berbeda di dalam
lingkungannya. Motif darurat muncul untuk menguasai lingkungan,
terutama membela diri dalam keadan darurat, sedang motif obyektif
bertujuan semata - mata untuk berhubungan dengan lingkungan dan muncul
tidak dalam keadaan darurat.
1) Motif darurat
yang digolngkan dalam motif darurat adalah sebagai berikut :
a. motif melepaskan diri dari bahaya
Keadaan
bahaya dapat diketahui oleh tanda – tanda bahaya. Orang dapat membaca
tanda bahaya kalau orang tersebut mempunyai pengalaman dalam hal yang
serupa. Orang dapat mengetahui adanya tanda bahaya berkat belajar.
b. Motif untuk melawan
Timbul bila individu merasa diri dihambat oleh hal / seseorang, bila kebutuhan yang dirasakannya saat itu dihalangi.
c. Motif mengatasi rintangan
Seseorang
sedang menjalankan suatu pekerjaan dan tiba-tiba mendapatkan
rintangnan, maka akan timbul beebrapa kemungkinan reaksi. Orang yagn
mendapt rintangan dapat menjadi marah / menyerah pada rintangan dan
tidak meneruskan pekerjaan yang sedang dilakukan / bahkan dia berusaha
lebih giat lagi agar rintangan dapat diatasi. Bila rintangan itu sukar
diatasi maka, baru ada kemungkinan lain, misal menyerah dan tidak
melanjutkan pekerjaanya. Reaksi spontan untuk berusaha mengatasi
rintangan sifatnya asli tidak dipelajari, tetapi makin dewasa seseorang
cara bereaksi dan dan bentuk reaksinya memang makin dipengaruhi oelh
pengalaman .
d. Motif mengejar
Timbul bila ada
rangsangan yang bersifat mangsa. Individu menghadapi suatu mangsa, maka
terjadi 2 kemungkinan mangsa yaitu mangsa itu akan segara lari sehingga
tidak dapat ditangkap / mangasaitu akan diambil lebih dulu oleh pihak
lain. Keadaan individu sewaktu menghadapi mangsanya merupakan saat saat
yang kritis / darurat. Motif ini pada dasarnya tidak dipelajari. Yang
dipelajari adalah obyek dan cara memenuhi motif. Bila seorang anak
kecil melihat bola yang mengelinding di sampingnya maka, dia akan segera
menagkapnya. Dia tidak berfikir bahwa ada kemungkinanan bola itu akan
diambil oleh orang lain / akan menggelinding jauh. Jadi motif anak itu
tak semata - mata motif mengejar, asal dapat menangkapnya baginya sudah
memuaskan .
2) Motif Obyektif
Motif obyektif adalah motif
mengadakan hubungan dengan lingkungan tanpa terbatas pada keadaan
darurat . yagn dapt digolongakan ke dalam motif obyektif adalah
a. Motif Eksplorasi
Motif
untuk memeriksa dan menyelidiki. Sering disebut dengan motif untuk
mengetahui, dan dimiliki baik oleh manusia / binatang. Keduanya bisa
melihat sesuatu yang baru / aneh segera akan menyelidikinya mungkin
dengan matanya yang memandang dan mengamati secara teliti / dengan
mencium / meraba-raba. Motif ini begitu penting bagi manusia. Ilmu
pengetahuan dapat berkembang pesat berkat adanya motif eksplorasi ini.
Makin banyak hal yang dirahasiakan makin banyak kuat keinginan untuk
tahu lebih lanjut. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa di dalam diri
manusia terdapat motif eksplorasi .
b. Motif manipulasi
Motif
ini sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam motif ekplorasi, karena
kegiatan manipulasi sering bertujuan berekplorasi. Manipulasi berarti
berbuat / mengerjakan sesuatu terhadap suatu obyek, terutama berbaut
atau mengerjakan dengan tangan. Motif manipulasi contohnya kucing yang
sedang asik bermain bola, atau anak kecil yang sedang sibuk dengan alat
permainanannya.
Dengan motif tersebut anak mulai membentuk
pengetahuannya tentang dunia sekitar. Kedua motif ini sangat memperkaya
individu bagi kehidupannya di hari depan. Memang motif ini bukankah
motif yang bertujuan memerpsiapakan orang bagi hari –hari depannya.
Namun bersifat menunjang kehidupan hari kemudian. Semua itu tidak
disadari pada waktu anak sedang melaksanakan eksplorasi dan manipulasi.
Oleh karean itu digolongkan ke dalam golongan motif obyektif, karena
motif ini semata mata bermanfaat untuk berhubungan dengan lingkungan.
Eksplorasi
dan manipulasi merupakan langkah yang amat penting untuk dapat
berhubungan dengan lingkungan. Meskipun demikan, ekspolrasi dan
manipulasi tidak akan dapat berlangsung terus bila orang tidak menaruh
minat terhadap obyek yang terdapat di lingkungannya. Maka Kedua motif
tersebut akan sangat berkembang dan berpengaruh dalam diri orang, bila
orang yang bersangkutan mempunyai dasar minat. Makin besar minat
seseorang terhadap suatu obyek yang dilihatnya, makin besar pula
keinginannya untuk mengetahui dan memanipulasinya.
Dalam
kenyataaanya, minat motif eksplorasi dan manipulasi, tujuan, dan
seterusnya bercampur baur. Manusia sering merasa sulit membeda-bedakan
mana yang merupakan kebutuhan, mana tujuan, mana minat, mana yang
memotivasi tindakannya. Semua menyatakan bahwa tingkah laku manusia
begitu kompleks, dipengaruhi oleh banyak hal. Maka dari itu pembahasan
tentang minat dan motif manipulasi ini juga bersifat teoritis. Dalam
kenyataanya, semua hal tersebut bergerek bersama – sama.
2. Sifat motivasi
Dilihat
dari sifatnya , motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan
ekstrinsik . pembedaan ini juga didasarkan dari datangnya motivsi
seseorang. Motivasi dibedakan menjadi 2 yaitu
a) Motif intrinsik
Tindakan
yang digerakkan oleh suatu sebab yang datang dari dalam diri individu /
motif yagn menjadi aktif / berfungsi tidak perlu adanya rangsangan
dari luar karena dari dalam diri setiap individu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu.Contoh yang senang membaca, meskipun tidak ada
yang mendorongnya ia sudah rajin mencari buku untuk dibacanya. kemudian
dari segi tujuannnya yang dilakukannya, maka yang dimaksud dengan
motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di
dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh seorang siswa
melakukan belajar karena betul - betul ingin mendapat pengetahuan,
nilai / ketrampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara
konstruktif, tidak karena tujuan yang lain.
Peningkatan dari bentuk
motivasi intrinsik dalam rangka belajar 2 sekolah adalah Achievement
motivation . achievement motivation adalah daya pengerak didalam diri
siswa untuk mencapai taraf prestasi belajar yagn setinggi mungkin demi
pengjhargaan pada diri sendiri. Yang penting di dalam motivasi intrisnik
adalah hasrat untuk berprestasi yagn baik, tidak menurut ukuran dan
pandangan orang lain, melainkan menurut ukuran dan pandangan diri
sendiri mengenal taraf keberhasilan yang diperolehnya. Intrinsic
motivations are inherent in the learning situasions and meet pupil –
needs and puposes. Itulah sebenarnya motivasi intinsik. Sebagai suatu
bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajarnya.
Menurut pandangan HM
hermans, siswa memiliki rasa tanggung jawab besar dan berhasrat
berprestasi baik menunjukkan ciri sebagai berikut :
a. Kecenderungan mengerjakan tugas belajar yagn menentang , namun tidak berada diatas taraf kemampuannya.
b.
Keinginan untuk bekerja dan berusaha sendiri , serata menentukan
penyelesaian masalah sendiri tanap disuapi terus oleh guru .
c. Keinginan kuat untuk maju dan mencari taraf keberhasilan yang sedikit diatas taraf yang telah tercapai sebelumnya
d. Orientasi pada masa depan . Kegiatan belajar dipandang sebagai jalan menuju ke realisasi cita- cita
e.
Pemilihan teman kerja atas dasar kemauan teman itu untuk menyelesaiakn
tugas bersama , bukan atas dasar rasa simpati / persaan senang terhadap
teman itu .
f. Keuletan dalam belajar biarpun menghadapi rintangan
b) Motif Ekstinsik
Motif yang aktif dan berfungsi karena ada perangsang dari luar. Seorang
yang belajar, kareana ia dalam keadaan menghadapai ujian, yang dengan
harapannya mendaptkan kelulusan dengna nilai baik. Dengan nilai yang
baik itu ia akan mendapat pujian dari orang lain, misal dari orang tua.
jadi belajar bukan karena ingin mengetahui sesuatu. Oleh karena itu
motif ini juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya ada
aktivitas belajar yang dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari
luar yang tidak secara mutlak berkatian dengan kegiatan belajar sendiri.
Motivasi ini bukan berarti tidak baik dan tidak penting. Sebab
kemuingkinan besar keadaan siswa itu dinamis, dan berubah – ubah. Dengan
adanya faktor ini maka sangat mungkin bahwa dalam diri anak terdapat
hal hal yang kurang menarik dirinya, sehingga harus ada dorongan dari
luar.
Yang tergolong dalam bentuk motivsi ekstinsik antara lain :
1. belajar demi memenuhi kewajiban
2. belajar demi menghindari hukuman yagn dicamkan .
3. belajar demi memperoleh hadiah materi yang dijanjikan
4. belajar demi meningkatakan gensi sosial
5. belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting misalnya guru dan orang tua .
6.
belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang / demi memenuhi
persyaratan kenaikkan jenjang golongan adminsitratif.
c.
Disamping kedua motif tersebut ada jenis pengembangan / setidaknya
sukar untuk dimasukkan ke dalam suatu motif tersebut. Hal ini terdapat
dalam diri seseorang yang dengan terbiasa melakukan perbuatan luhur dan
terpuji. Hal ini nampak dan muncul dari pengaruh agama dan ajaran lain
selalu mengajak kearah kebajikan .
d. Beberapa contoih motivasi di seolah
Dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah, jenis dan sifat motivasi yang
telah dibicarakan diatas diperlukan, Mengapa demikian? motivasi bagi
pelajar dan siswa dapat mengembangkan aktivitas, mengembangkan
aktivitas, mengembangkan inisiatif, mengarah dan memelihara ketekunan
dalam belajar
Dalam kaitannya denga cara menumbuhkan motif, perlu
diketahui bahwa motivasi ekstrinsik kadang tepat kadang kurang sesuai.
Hal ini guru harus hati - hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi
bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberi
motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa.
Ada beberapa cara dan bentuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah
1. Memberi angka
2. hadiah
3. saingan /kompetisi
4. ego-involvement
5. memeeri ulangan
6. mengetahui hasil
7. Pujian
8. Hukuman
9. Hasrat untuk bejlajar
10. Minat
12. Tujuan yang diakaui
C.Motivasi dalam belajar
1. unsur yang mempengaruhi motivasi belajar
Motivasi itu tidak muncul dengan sendirinya tetapi dipengaruhi oleh beberapa unsur – unsur yaitu :
a. Cita-cita
Cita-cita
telah tertanam dalam diri siswa meupakan motivasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan hasil belajar. Oleh karena itu , guru menanamkan cita-cita
anak didik dari masa ditaman kanak-kanak. Sikap rajin belajar,
patriotisme, tidak mudah putus asa, wiraswasta dan sikap positif lainnya
perlu ditanamkan dala diri siswa, karena bermanfaat dalam upaya
meningkatkan motivasi siswa.
b. Kemampuan siswa
Antara siswa
satu dengan yang lain memiilki perbedaan pembawaan. Pembawaan yang
berhubungan dengan kecakapan seseorang dalam memecahkan persoalan
disebut kemampuan . Oleh karena itu kemampuan dimiliki oleh setiap
orang, maka orang menyebut pembawaan tersebut dengan nama kemapuan umum.
Kemampuan umum juga sering disebut dengan nama kecerdasan atau
intelagensi. Untuk mengetahui kecerdasan seseorang perlu menggunakan
suatu alat yang disebut tes kecerdasan atau tes intelegensi. Hasil dari
tes termaksud disebut intelegence quotient yang biasa disebut IQ.
Penelitian
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan seseorang maka kan
makin mudah ia menyesuaikan diri dengan lingkungan serta memecahkan
masalah yagn dihadapi . Dengan demikain, ada keterkaitan yang kuat
antara kemampuan seseorang dengan motivasi belajar siswa.
c. Kondisi siswa
Kondisi
seseorang dapat dibedakan dalam kondisi psikis dan phisik. Kondisi
psikis seperti perhatian, minat perasaan, ingatan dan semacamnya.
Kondisi phisik seperti pendengaran, penglihatan,dan anggota tubuh yang
lain yang besar manfaatnya untuk meningkatkan motivasi belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa
Tersedianya
fasilitas, lingkungan phisik dan psikis besar pengaruhnya terhadap
pengkatan motivasi belajar. Tersedianya fasilitas adalah segala sesuatu
yang secara langsung berkaitan dengan proses belajar seperti alat tulis,
buku bacaan, media belajar, dan semacamnya. Lingkungan phisik,
merupakan lingkungan yang secara langsung mengganggu / mendukung proses
belajar, seperti cuaca panas / dingin, ruang kelas yang sempit, dan
semacamnya. Lingkungan phisik merupakan keadaan lingkungan yagn secara
langsung menggangu aspek kejiwaan seperti sekolah dekat dengan pasar,
terlalu dekat dengan landasan pesawat udara, keadaan rumah tangga rusak
hubungan keluarga, hubungan guru dengan siswa yang kurang hamonis, dan
semacamnya.
Keadaan seperti inilah yang harus diperhatikan dari
pengelola pendidikan dan pengajaran. Jika tidak motivasi belajar kan
rendah, karena tidak dapat bekonsentrasi dalam menelaah dan
mengasimilasi materi.
e. Unsur-unsur dinamis siswa
Unsur
dinamis siswa meliputi motivasi, materi alat bantu, suasana dan
pengembangan belajar. Motivasi yang datang dalam diri siswa memang besar
manfaatnya, akan tetapi jika hal tersebut tidak kunjung muncul gurulah
yang bertugas memunculkannya. Materi yang disajkan hendaknya disajikan
hendaknya. Disusun sedemikian urut, sehingga tidak menyebabkan siswa
bosan. Kemudian Alat bantu pengajaran harus diusahakan, agar tidak
menimbulkan verbalisme. Namun demikian, alat bantu yang terlalu banyak
menyebabkan kekacauan kelas, disamping itu guru sendiri mengalami
kesulitan. Suasana belajar memerlukan ketrampuilan khusus tersendiri
dari pihak guru. Hal ini dilakukan dengan menerapkan metode dan strategi
secara bergantian, dan dituntut bisa menciptakan suasana yang segar.
Dalam hubungan dengan kondisi siswa yang belajar dituntut untuk mawas.
f. Upaya guru membelajarkan siswa
Guru bertindak sebagi
manusia serba bisa, baik memarahi memuji, menghukum / memberi hadiah,
menanyai atau menujuki, mengajak / menuruh, melarang / membebaskan, dan
lainya. Untuk mengantisipasi tugas yang begitu sulit, guru hendaknya
berpegang pada hal yang bersifat bijaksana. Seperti yang dikemukakan
oleh Ki Hajar Dewantara, Tut Wuri Handayani, petunjuk astha bharata dan
lain-lain.
2. upaya meningkatkan motivasi belajar
a. Mengoptimalkan penerapan prinsip belajar.
Dalam
prisnip belajar dikemukakan 4 alairan tairu Aliran behavioristik,
kognitif, humanistik, gestalt. Masing - masing aliran mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Masing – masing teori tidak sama kecocokannya
untuk menanggulangi materi yang berbeda. Guru wajib mengetahui dan
mengakaji semua teori itu, untuk mengantisipasi anak didik yang
membutuhkannya
b. Mengoptimalkan unsur dinamis belajar.
Kemampuan
guru akan nampak dalam usaha menumbuhkan motivasi, menyajikan materi
pelajaran, memilih menganut menggunakan/ mendemontrasikan alat bantu,
mengusahakan agar suasana belajar tetap kondusif, dan menangani serta
mengarahkan kondisi siswa.
c. Mengoptimalkan Pemanfaatan Pengalaman
Pengajaran
tidak akan berhasil baik jika tidak memanfaatkan pengalaman yang sudah
dimiliki. Hal ini dapat berupa apresiasi, mempermudah penjelasan
(terutama jika bahan besifat prerequisite). Kemampuan guru untuk
mengelola pengalaman awal sangat membantu untuk meningkatkan prestasi
siswa.
d. Mengembangkan cita-cita
Criteria tentang orang
terkenal / para tokoh yang berhasil, perlu dijelaskan pada siswa guna
memberikan harapan yang dapat memperoleh dengan usaha yang keras .
Dengan demikian guru akan memberiakn penguatan / motivasi bagi siswa
untuk belajar dan bekerja keras .
4. Fungsi motivasi dalam belajar
Motivasi
sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan sehari hari, demikian juga
belajar. Karena hasil belajar akan menjadi optimal kalu ada motivasi .
Makin tepat motivasi yagn diberikan maupun yang sudah dimiliki para
sisiwa, akan makin berhasil pula pelajaran ini. Sehingga motivasi akan
senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Sehubungan dengan hal tersebut ada 3 fungsi motivasi yaitu :
a.
mendorong manusia berbuat, jadi sebagai pengerak, atas motor yang
merupakan energi . Motivasi dalam hal ini sebagi penggerak dari setiap
kegiatan yang dikerjakan
b. Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan
yang akan dicapai. Motivasi memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
c. Menyelesaikan perbuatan
atau masalah, menentukan perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi
guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
d. Disamping ada fungsi –fungsi lain
motivasi dapat berfungsi sebagi pendorong usaha pencapaian prestasi .
Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi yang baik dalam
belajar akan menunjukkan hasil yang baik .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar