Selasa, 09 April 2013

Motivasi Belajar

1. Pengertian tentang motivasi dan Motivasi belajar
Menurut Echols dan Shadiliy, motivasi dapat disamakan dengan motif. Keduanya termasuk jenis kata benda, yang berartai alasan, sebab, daya batin, dorongan. Sedangkan Marriam Webster berpendapat bahwa kata motif berasal bahasa latin yaitu matus yang dapat diartikan sebagai sesuatu yang menyebabkan seseorang bertindak. Motivasi diartikan sebagai tindakan seseorang / proses memberikan dorongan.
Bruno berpendapat bahwa motif dapat disamakan dengan dorongan, yaitu dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk menentukan suatu pilihan dan perilaku yang berorientasi pada tujuan.
Katono dan Dali Gulo berpendapat bahwa motivasi mengandung 2 arti yaitu :
a. Kontrol batiniah dari tingkah laku seperti yang dimilki oleh kondisi fisiologis, minat, kepentingan, sikap dan opini.
b. Kecenderungan organisme untuk melakukan sesuatu sikap / perilaku yang dipengaruhi oleh kebutuhan & diarahkan kepada tujuan tertentu yang telah direncanakan.
Sedangkan motif diartikan sebagai sikap kepribadian stabil yang memiliki suatu kecenderungan melakukan tindakan tertentu / berusaha mencapai tujuan tertentu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi diartikan sebagai :
1. Dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar / tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
2. Usaha – usaha yang dapat menyebabkan seseorang / sekelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya / mendapat kepuasan dengan pemuatannya.
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa motif merupakan alasan / dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berbuat dan bersikap tertentu. Sedangkan motivasi merupakan tenaga / faktor yang terdapat dalam diri seseorang yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Martin Hndoko menekankan bahwa motivasi tidak berdiri sendiri, melainkan terpengaruh oleh faktor lain seperti pengalaman masa lampau, tingkat kecerdasaan, kemapuan fisik, situasi lingkungan, cita-cita hidup dsb. Disamping itu Davies menambahkan bahwa motivasi dipengaruhi oleh naluri dan keputusan rasional seseorang. Motivasi tidak dianggap sebagai prasyarat mutlak dalam proses belajar mengajar, melainkan sebagai kemauan biasa untuk memasuki situasi belajar. Oleh karena itu proses belajar tidak perlu ditunda hanya karena belum ada motivasi .
Sertain berpendapat bahwa motivasi sama dengan drive. Motivasi / drive merupakan suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku ke arah tujuan (goal) / perangasang (incentive). Tujuan itu merupakan hal yang membatasi tingkah laku organsime, sedang jika kenyataannya menarik perhatian organisme, maka hal itu disebut perangsang (incentive). Dalam kehidupan sehari-hari, pembicaraan motif selalu dihubungakan dengan masalah kebutuhan. Hal ini disebabkan karena adanya kenyataan, seseorang melakukan perbuatan tertentu karena adanya kebutuhan dalam dirinya.
Menurut Sardiman dalam usahanya menyimpulkan pendapat Mc.Donald, mengatakan bahwa ada 3 elemen penting dalam motivasi :
a. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa afeksi seseorang, kejiwaan, emosi dan dapat menentukan tingkah laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang dengan tujuan, karena memang kenyataannya motivasi muncul dari dalam diri manusia akan tetapi kemunculannya karana terdorong oleh tujuan.

Motive adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas tertentu demi penggerak didalam diri orang untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (WS Winkel,1998). Dari pendaat tersebut terlihat bahwa motive dapt diaktakan sebagai penggerak darisubyek untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan .
Motive merupakan suatu kondisi internal / kesiapsiagaan dari dala seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan .
Berawal dari kata motive, maka motive dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif pada saat tertentu.
Motiva dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan , dorognan untuk memnuhi kebutuhan dan pencapaian tujuan yagn memenuhi kebutuhan itu. Kaitan tersebut tertampung dalam istilah lingkaran motivasi yang memliki 3 rantai dasar , yaitu :
a. Pertama timbulnaya suatu kebutuhan yang dihayati dan dorongan untuk memenuhi kebutuhan itu.
b. kedua , bertingkah laku tertentu sebagai usaha untuk mencapa tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan yagn dihayatinya. Tujuan itu dapat diinilai sebagaisesuatuyagn negatif yagn ingin dihindari .
c. ketiga , tujuan tercapaisehingga orang merasa puas dan lega , karena kebutuhan telah terpenuhi

Motivasi tubuh dari dalam diri seseorang tetapi dapat juga dirangsang oleh faktor dari luar diri individu seperti pendapat Sardiman AM sebagai berikut. Motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi kondisi tersebut, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan / mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Dari pendapat tersebut terlihat bahwa motivasi merupakan suatu usaha yang sungguh –sungguh dari seseorang untuk mencapai suatu tujuan, baik suka maupun tidak suka, dia berusaha untuk menjadikan sesuatu tersebut supaya menjadi disukai. Sehingga dengan usaha tersebut kelak akan menghailakn suatu hasil yang maksimal.
Menurut sertain didalam buku karangan M. Ngalim Purwanto berjudul Psikologi Pendidikan berpendapat : ” Motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarah tingkah laku terhadap suatu tujuan / perangsang. Seseorang yagn ingin mencapai suatu tujuan tertentu secara maksimal maka dia berusaha semamapu mungkin agar dapat mencapai suatu tujuan tersebut. Usaha tersebut dilakukan tanpa mengenal adanya hambatan baik yang datang dari dalam individu / dari luar individu. Sehingga dia dapat menyaring segala sesuatu yang dapat memeprlancar tujuan.
Motivasi bukan hanya berperan dalam belajar disekolah , dirumah , melainkan juga dalam bidang kehidupan yang lain. Khusus di dalam pendidikan. Motivasi belajar menurut WS Winkel diartikan sebagai keseluruhan daya pengerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatain belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar itu demi kegiatan belajar demi mencapai tujuan .
Dikatakan keseluruhan, karena pada umumnya ada beberapa motivasi. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan belajar.
Kareana mempunyai banyak energi pada umunya untuk melakuakn kegitan belajar, maka waktu yang dipergunakan juga lebih banyak. Pada umumnya siswa yang mempergunakan waktu lebih banyak dalam belajar akan mempunyai hasil lebih baik dari pada siswa yang hanya pada waktu akan ulangan saja biasanya kurang begitu mempunyai motivasi yang baik dan yang berguna sebagai daya perangasang, sehingga senang hati melakukan kegiatan belajar. Sesuai dengan pendapat Prof . Dr. S. Nasution dalam bukunya berjudul Didaktik. Asas Asas Mengajar berpendapat bahwa” motivasi is an essential condition of learning”.
2. Teori tentang motivasi
Motivasi merupakan salah satu cabang ilmu yagn berhubungan dengan tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia dari periode satu berbeda dengan periode yang lain, begitu pula tingkah laku dari daerah yang satu dengan daerah yang lain. Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan pandangan hidup manusia itu sendiri dan perbedaan pandangan manusia atas manusia. Atas dasar itulah maka ada perbedaan pendapat manusia tentang motivasi. Ngalim Purwanto berpendapat bahwa ada 5 teori tentang motivasi yaitu teori Hedonisme, teori Naluri, teori Reaksi yang dipelajari, Teori Daya Pendorong, dan Teori Kebutuhan. Teori tersebut sepertinya belum lengkap sehingga Martin Handoko melengkapi teori tersebut. Adapun teori yang dikemukakan Martin yaitu Teori kognnitif, teori Hedonisme, Teori Insting, Teori Psikoanalitis, Teori Keseimbangan, Teori Dorongan.
A. Teori Kognitif
Menurut Ratna Wilis Dahar, konsep kognitif dapat diartikan sebagai suatu proses mementingkan cara berpikir insight, reasoning, menggunakan logika induktif dan deduktif. Manusia adalah makhluk rasional. Berdasarkan rasional manusia bebas memilih dan menentukan yang akan dilakukannya. Semata-mata ditentukan oleh kemampuan berfikirnya. Semakin intelegen dan berpendidikan, otomatis seseorang akan semakin baik perberbuatan-perbuatannya, dan secara sadar akan melakukan perbuatan untuk memenuhi keinginan / kebutuhan tersebut.
Menurut Teori ini tingkah laku tidak digerakkan oleh apa yang disebut motivasi, melainkan oleh rasio. Setiap perbuatan yang akan dilakukannya sudah dipikirkan alasanya. Oleh karena itu setiap orang sungguh – sungguh bertanggung jawab atas segala perbuatanya. Disini tidak ada sistem kontrol rasio. Pandangan diatas adalah pandangan filosof kuno dan abad menetang seperti Sokrates ,plato dan Thomas Aquinas. Bahkan pandangan ini pada masa silam hampir menjadi pandangan umum di kalangan masyarakat.
Dalam teori ini fungsi kehendak disejajarkan dengan fungsi berpikir dan perasaan, sejauh fungsi berpikir dapat dipertanggungjawabkan. Teori ini tidak menyadari bahwa kadang tindakan manusia berada diluar kontrol rasio, sehingga sukar dipertanggungjawabkan. Disinilah kelamahannya adalah tidak dapat menerangkan tindakan yang berada di luar kontrol rasio.
B. Teori Hedonisme
Teori ini mengatakan bahwa segala perbuatan manusia, baik disadari / tidak disadari, atau timbul dari kekuatan luar / dalam, pada dasarnya memiliki satu tujuan yang satu mencari hal yang menyenangkan dan menghindari hal yang menyakitkan. Meskipun orang dapat mengatakan berbagai macam alasan yang bagus namun sebenarnya perbuatannya hanya mempunyai satu tujuan yang satu, yaitu mencari hal yang menyenangkan.
Teori sangat berpengaruh pada abad 18 dan 19 . apra pendukung teori ini antara lain Jhon Locke . teori ini mendapat banyak kritik dari para ahli psikologi , karena sangat menguntungkan diri pada pengalaman seorang saja , sehingga sifatnya sangat subyektif . Sulit sekali dikatakan bahwa secara obyektif tindakan seseorang itu selalu mencari hal-hal yang menyenangkan dan menghindari hal yang menyakitkan. Mungkin saja oleh sesuatu suatu tindakan dipandang mencari keenakan tetapi oleh seseorang suatu tindakan dipandang mencari keenakan tetapi oleh orang lain justru dipandang sebaliknya.
Teori ini dipandang kurang ilmiah karena hanya mendasarkan diri pada pengalaman subyektif manusia. Meskipun demikian diakui oleh umum bahwa memang banyak tindakan kita yang sangat sesuai dengan teori hedonosme ini. Oleh karena itu tidak mengherankan jika teori ini sangat besar pengaruhnya di masyarakat.
Kemudian Mc Clelland memberi pengertian baru dalam teori hedonistis . Adapun pokok pikirannya adalah sebagai berikut .
Semua rangsangan yang terdapat di lingkungan sekitar kita pada hakikatnya menimbulkan keadaan nikmat / sakit . Rangsang yang menimbulkan keadaan nikmat menyebabkan seseoarang bereaksi mendekati rangsangan itu. Sebaliknya rangsangan yang menyebabkan keadaan tidak enak menimbulkan reaksi menjauh . Masalah enak / tidak enak yang dialami oleh seseorang itu tergantung pada adaptasi seseorang dengan rangsangan yang mendahuluinya.
Jika dikaitakan dengan masalah motivasi, dapat dikatakan bahwa tindakan seseorang sangat tergantung pada antisipasi ekspektansi seseorang terhadap obyek / rangsangan yang dihadapinya. Antisipasi positif terhadap rangsangan akan menimbulkan reaksi mendekat, sedang antisipasi negatif terhadap suatu rangsang akan menimbulkan reaksi menjauh. Suatu obyek / rangsang yang diduga akan membawa rasa nikmat akan menimbulkan reaksi mendekat.
Dengan kata lain, menurut teori hedonistis yang diperbaharui ini reaksi seseorang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tingkah laku mendekati rangsang yang dirasa akan membawa keenakan dan tingkah laku menjauhi rangsang yang dirasa akan membawa rasa tidak enak. Unsur pokok motivasi adalah antisipasi. Teori hedonistis ini menggunakan ”affectivearousal model” yang artinya mengatakan bahwa setiap rangsangan pada hakekatnya telah membawa keadaan yang menimbulkan rasa enak dan tidak enak .
C. Teori Insting
Setiap orang telah membawa kekuatan biologis semenjak dilahirkan. Kekuatan biologis inilah yang membuat seseorang bertindak menurut cara tertentu. Kekuatan insting yang seolah olah memaksa seseorang untuk berbuat dengan cara tertentu untuk mengadakan pendekatan kepada rangsangan dengan cara tertentu.
Teori ini berkembang pesat waktu Darwin mencetuskan teori Evolusinya. Tokoh yang sangat ekstrim mendukung teori ini adalah Mc Dougall, yang mengatakan bahwa segala tingkah laku dan pikiran kita adalah insting. Insting merupakan warisan dan dapat mengarahkan tindakan manusia untuk mencapai tujuan.
Yang menjadi kritik umum terhadap teori ini bahwa sangat sukar untuk membuat daftar insting-insting dasar yang mencakup segala tingkah laku manusia. Ada kecenderungan menambah dengan insting baru, karena setiap kali kita melihat bentuk tingkah laku yang belum pernah kita alami sebelumnya.
Pada tahun 1908 MC Dougall menyebutkan ada 2 macam insting dasar yaitu fight rapulsion, reproduction, hunger, gregariouness, acquisition dan contruction. Setelah itu Sigmund Freud mengembangkan 2 buah insting dasar manusia yaitu insting kehidupan dan insting kematian, untuk menerangkan tingkah laku manusia. Sigmund Freud mengembangkan 2 buah insting dasar manusia yaitu insting kehidupan dan insting kematian, untuk menerangkan kehidupan manusia.
Penentang teori ini yaitu JB Watson dari tokoh behaviorisme. Kaum ini lebih menerangkan segala tingkah manusia atas dasar belajar. Tidak ada sesuatu tingkah laku pun yang tidak dapat dipelajari. Tingkah laku manusia tidak ada yang dibawa sejak lahir, semuanya dipelajari. Namun dalam menentukan tingkah laku manusia teori insting ini mempunyai pengaruh yang besar.
D. Teori psikoanalitis
Merupakan pengembangan dari teori insting. Dalam teori ini kekuatan bawaan di dalam diri manusia, dengam kekuatan ini menyebabkan dan mengarahkan tingkah laku manusia. Misal anak merasa jengkel, ia menggigit tanganya sendiri / memukul kepalanya sendiri. Bukti tersebut menunjukkan bahwa baik insting kehidupan / kematian telah bekerja sejak anak masih kecil .
Freud mengatakan bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh 2 kekuatan dasar yaitu insitng kehidupan dan kematian. Insting kehidupan menampakkan diri dalam tingkah laku seksual sedang insting kematian melatarbelakangi tingkah laku agresif. Insting kehidupan (Eros) mendorong orang untuk tetap hidup dan berkembang. Sedang insting kematian (Thanatos) mendorong orang ke arah penghancuran diri sendiri, misal bentuk bunuh diri, maupun penghancuran diri orang lain dalam bentuk perbuatan agresif.
Pada umunya ahli psikologi mengaku bahwa tidak semua tingkah laku manusia jelas motivasinya, namun belum berani mengatakan bahwa terdapat motif yang tidak disadari. Mengatakan bahwa tingkah laku manusia yang memang kurang didasari motivasinya. Oleh karena itu kritik terhadap psikoanalitis umunya berkisar pada keraguan bahwa mimpi, salah ucapan dan lain-lain tertentu sebagai akaibat dari motifasi yagn tidak disadari.
E. Teori keseimbangan (homeostasis)
Tingkah laku manusia terjadi karena adanya keseimbangan di dalam diri manusia. manusia ingin mempertahankan keseimbangan di dalam dirinya. Misal orang yang lama berada di terik matahari merasa panas, suhu tubuhnya naik sehingga terjadi keadaan tidak seimbang maka ia akan segera mencari tempat teduh untuk menormalkan suhu badanya. Demikian seterusnya dimana terjadi keadaan seimbang di dalam diri manusia, maka segeralah orang bertindak untuk menggembalikan keadaan sampai seimbang lagi.
Tingkah laku manusia timbul karena suatu kebutuhan dan tingkah laku manusia tersebut mengarah pada pencapaian tujuan yang dapat memenuhi / memuaskan kebutuhan itu . Begitulah seterusnya dapat terjadi suatu lingkaran motivasi .
KEBUTUHAN TINGKAH LAKU TUJUAN


Kebutuhan karena adanya ketidakseimbangan di dalam diri individu membuat individu bersangkutan melakukan suatu tindakan, tindakan itu mengarah pada suatu tujuan, tujuan tersebut diharapakn agar dapat memenuhi kebutuhan yang ada. Bila kebutuhan yang pertama sudah terpenuhi, akan terjadi ketidakseimbangan pada taraf yang lebih tinggi, keadaan ini lebih menimbulkan kebutuhan baru dan seterusnya, sehingga manusia boleh dikatakan tidak pernah diam.
Kebutuhan manusia secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu kebutuhan biologis (Kebutuhan primer) karena kebutuhan ini mutlak diperlukan manusia gar dapat hidup. Misalnya makan, minum, bernafas, istirahat dan seterusnya. Kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan yang bila terpenuhi akan menyebabkan orang menjadi lebih bahagia hidupnya. Contoh kasih sayang, pujian, rasa aman, kebebasan dan lain – lain.
Menurut AH Maslow kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia berkembang dengan baik adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan biologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan akan cinta kasih dan rasa memiliki
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Kebutuhan untuk tahu
6. Kebutuhan akan keindahan
7. Kebutuhan akan kebebasan bertindak (aktualisasi diri)
Menurut Maslow suatu motif akan menguasai tingkah laku seseorang bila motif yang berada dibawahnya sudah paling rendah, yaitu motif fisiologis seperti motif lapar, haus,seksi dsb. Baru setelah motif terpenuhi (kebutuhannya). Motif diatasnya mulai menguasai, begitu seterusnya sampai dengan motif yang paling tinggi, yaitu motif aktualisasi diri.
F. Teori dorongan
Teori ini diperkenalkan pada tahun 1918 oleh Robert Woodworth. Waktu itu ia mengartiakan dorongan sebagai suatu tenaga dari dalam diri yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu. Oleh karena itu kata motif juga diberi dorongan yang menimbulkan dan mengarahkan pada tingkah laku manusia.
Dalam arti tertentu dorongan disini hampir mirip dengan insting, misal dorongan makan, dorongan seksual, dorongan mencari makan karena lapar dsb. Dorongan seperti ini sifatnya asli, tidak perlu dipejari, insingtif. Perbedaan pokok antara dorongan dan insting sering kali memang tidak jelas, namun teori dorongan dalam hal ini lebih didasari oleh eksperimen yang teliti dan bisa dipertanggungjawabkan. Timbulnya dorongan, bertambah kuatnya dorongan maupun berkurangnya kekuatan dorongan dapat diukur secara obyektif. Misal makin kuat dorongan seseorang untuk makan dapat diketahui dari tekanan darahnya .
Teori dorongan memberikan tekanan pada hal yang mendorong terjadinya tingkah laku. Sebenarnya teori keseimbangan dasarnya dari teori dorongan ini, dan teori keseimbangan memperkuat kebenaran teori ini
Semakin kuat diakui setelah muncul teori keseimbangan , yang diajukan oleh ahli psikologi Walter B Canon pada tahun 1932. dalam konsep pemikiran tersebut dikatakan bahwa seringkali terjadi ketidakseimbangan didalam diri manusia. Dorongan adalah salah satu usaha otomatis untuk dapat mengembalikan keadan seimbang . Teori dorongan ini umumnya diakaui kebenaranya oleh ahli psikologi .
3. Pentingnya motivasi dalam upaya belajar dan pembelajar.
Untuk mengembangkan motivasi baik pada anak anak didik kita, disa[ping kita harus menjauhkan saran /sugesti yang negatif yagn dilarang agama / bersifat asosial dan bersusila, yang penting lagi membina pribadi anak didik agar dalam diri anak terbentuk motif yang mulia, luhur, dapat diterima masyarakat. Kita dapat mengatur dan menyediakan situasi baik dalam lingkungan keluarga maupun disekolah yang memungkinkan timbulnya persaingan / kompetensi yang sehat antar anak didik kita, membangkitkan self competition dengan menimbulkan perasaan puas terhadap hasil dan prestasi yagn yang telah dicapai itu. Membiasakan anak didik mendiskusikan suatu pendapat / cita cita mereka masing masing dapat pula memperkuat motivasi yagn beik pada diri mereka . tunjukkan pada mereka dengan contoh kongkret sehari hari dalam masyarakat bahwa dapat tercapai / tindakannya suatu maksud / tujuan sangat bergantung pada motivasi apa yang mendorongnya untuk mencapai tujuan itu .
Pada umunya motivasi intrinsik lebih kuat dan lebih baik dari pada motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu , bangunkan motivasi intrinsik pada anak didik. Jangan terjadi, bahwa anak didik mau belajar hanya karena takut dimarahi, dihukum, mendapat angka merah, atau tidak lulus ujian.
Dalam proses belajar, keterlibatan kejiwaan sangat menentukan. Proses kejiwaan yang dimaksud seperti pengamatan, perhatian, ingatan, berfikir, fantasi dan lain-lain.
a. Peranan Motivasi dalam pengamatan
Meskipun pengamatan seseorang tergantung pada faktor fisiologis pengamat dan faktor stimulus, namun pengaruh motivasi tidak kalah pentingnya. Tetapi banyak eksperimen yang membuktikan bahwa motivasi mempunyai pengaruh besar terhadap pengamatan seseorang. Salah satu eksperimen yagn terkenal adalah dari Mc Lelland dan Atkinson . Mereka menyelidiki pengaruh motif lapar terhadap pengamatan seseorang .
b. Peran Motivsi dalam Perhatian
Bila seseorang sedang dikuasai motif tertentu, maka perhatiannya akan tertuju pada hal yang sesuai denga motif yang menguasainya. Setiap orang pernah mengalaminya, hanya saja kurang menyadari. Misal anak sedang belajar untuk memperoleh nilai yang tinggi / agar lulus ujian. Segala perhatian ia tujukan pada buku yang sedang ia pelajari. Meskipun banyak suara dan gangguan di sekelilingnya, namun ia mencoba untuk tetap memusatkan perhatainnya pada buku pelajaran agar dapat lulus dalam ujian / mendapat nilai yang tinggi. Contoh tersebut membuktikan bahwa pengaruh motivasi terhadap perhatian manusia sangatlah besar.
c. Peran Motivasi pada ingatan.
Apa saja yang sangat penting dan berguna bagi seseoarng pasti akan selalu diingat terus dan sukar dilupakan. Contoh soal nama orang. Bila orang yang dikenalnya adalah orang yang dianggap penting maka nama itu akan ia ingat terus. Tetapi bila nama itu dianggap kurang berarti bagi dirinya maka nama itu akan cepat sekali ia lupakan. Motivasi mempunyai peran besar pada ingatan, menentukan hal yang diingat dan dilupakan seseorang.
d. Peran Motivasi pada proses belajar fantasi
Peranan motivasi di dalam berpikir terutama pada penggunaan informasi yang tersedia untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapai. Proses ini terjadi secara tidak kelihatan, tetapi dapat disimpulkan dari tingkah laku yang dihasilkannya. Dari berbagai percobaan disimpulkan bahwa umumnya cara berpikir teratur dan terorganisasi dilandasi motif tertentu, sedang cara berpikir yang tidak karuan, tidak jelas, kurang teroganisasi, biasanya kurang dilandasi oleh suatu motif yang jelas. Pengaruh motivasi pada fantasi tidak banyak berbeda dengan pengaruh motivasi pada berfikir. apa yang difantasikan orang adalah cermin dari apa yang sedang menjadi harapanya. Atau apa yang sedang menjadi kebutuhannya. Kalau manusia sedang mengharapkan suatu jabatan yang tinggi / tertentu, maka fantasi orang akan dipenuhi hal-hal yang berhubungan dengan masalah jabatan itu. Karangan dan gambar fiksi banyak mengungkapkan motif yang sedang menguasai seseorang. Semuanya membuktikan bahwa peranan motivasi dalam berpikir dan berfantasi amatlah besar .
B. Jenis dan Sifat motivasi
Menurut Sardiman AM didalam bukunya yang berjudul interaksi dan motivasi belajar mengajar, macam aturan jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sehingga motivasi / motif – motif yang aktif itu sangat bervariasi
1. Motif dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif bawaan
Motif yang dibawa sejak lahir, motivasi ini ada tanpa dipelajari. Motif ini sering disebut motif-motif yang diisyaratkan secara biologis .
b. Motif yang dipelajari
Motif yang timbul karena dipelajari. Motif ini seringkali disebut dengan motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehigga motivasi itu terbentuk. Sebab dengan adanya kemampuan berhubungan, kerjasama didalam masyarakat.
Disamping itu frandsen, masih menambahkan jenis jenis motif ini yaitu :
a. cognitive motivies
Motif ini menunujuk pada gejala intrinsik yakni menyangkut kepuasan individual. Kepauasan individual yang berada di dalam diri manusia dan berwujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar di sekolah, terutama berkaitan dengan pengembangan intelektual .
b. Self expression
Penampilan diri adalah bagian dari perilaku manusia. individu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi, tetapi juga mampu membuat sesuatu terjadi. Sehingga diperlukan kreativitas, penuh imajinasi jadi dalam hal ini seseorang itu ada keinginan untuk aktualisaisi diri.
c. Self Enchancement
Melalui aktualisasai diri dan pengembangan potensi akan meningkatkan kemajuan seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini akan menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi.
2. Motif menurut pembagian Woodworth dan Marquis
a. . Motif atau kebutuhan organis meliputi kebutuhan makan dan minum, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan beristirahat.
b. Motif darurat. antara lain dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Dapat juga disebut motivasi yang timbul karena rangsangan dari luar .
c. Motif obyektif
motif ini muncul kareana dorongan untuk dapat mengahadapi dunia luar secara efektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan ekplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat .
3. Motivasi jasmani dan rohani
Motivasi jasmani seperti refleks, intrink otomatis, nafsu, sedang yang termasuk motivasi rohani adalah kemauan. Soal kemauan pada setiap diri siswa terbentuk melalui 4 momen .
a. Momen timbulnya alasan
Seorang pemuda yang sedang giat berlatih olahraga untuk mengahadapi porseni di sekolahnya, tiba-tiba disuruh ibunya untuk mengantarkan seorang tamu membeli tiket karena tamu itu akan kembali ke jakarta. Si pemuda itu kemudian mengantarkan tamu tersebut ketamu tersebut. Dalam hal ini si pemuda timbul alasan baru untuk melakukan kegiatan (kegiatan mengantar) alasan baru itu kareana untuk menghormat tamu / mungkin keinginan untuk tidak mengecewakan ibunya
b. Momen pilih / fisik
Dalam keadaan waktu ada alternatif yagn mengakibatkan persaingan antara di antara alternatif - alternatif tersebut, maka seseorang diharuskan menentukan pilihan alternatif yang dikerjakan
c. Moment putusan
Satu alternatif yang akhirnya dipilih itu sebagai putusan untuk dikerjakan, maka timbul dorongan pada diri seseorang untuk bertindak melaksanakan keuputusan itu.
d. Moment terbentuknya kemauan
Kalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, maka timbul dorongan pada diri seseorang untuk bertindak melaksanakan putusan itu.
4. Dilihat dari jenisnya motivasi
a. motif primer ( motiff biogenetis )
Motif yang berasal dari kebutuhan kebutuhan organisme demi mempertahankan kehidupannya secara biloogis. Motif in bersifat universal artinya tidak terkait pada umur, jenis kelamin, suku, dan lain lain. Motif ini juga tidak terkait pada lingkungan kebudayaan tempat orang hidup dan berkembang, maka motif ini sifatnya asli dan berkembang sendiri. Semua orang mempunyai motif ini yang sama jenisnya, namun setiap manusia mempunya reaksi yang berbeda dalam menanggapi motif – motif jenis ini. Perbedaan rekasi daapt disebabkan oleh pendidikan maupun lingkungan kebudayaan. Misal semua orang baik tua dan muda, kaya dan miskin, laki-laki / perempuan pasti mempunyai motif lapar. Meskipun di dalam menanggapi motif lapar ini setiap orang mempunyai cara bereaksi yang berbeda – beda. Ada orang yang tidak dapat menahan rasa lapar dalam jangka tertentu.
Yang termasuk dalam jenis motif ini adalah motif yang berasal dari kebutuhan organisme makhluk hidup dan yang bertujuan untuk pemuas kebutuhan organisme, disini disebutkan beberapa yang penting yaitu : lapar haus, bernafas, seksi, istirahat .
b. Motif Sekunder (Sosiogenetis)
Motif yang bersal dari kebutuhan organik demi kelanjutan hidup biologisnya dan bersifat asli. Motif ini berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang berada dan berkembang. Timbul sebagai akibat dari interaksi sosial dengan orang atau hasil kebudayaan. Motif ini bergantung pada hubungan manusia dengan lingkungannya. Karena Motif bergantung pada lingkungan, maka motif ini sangat bervariasi . Bila ditelusuri sampai dalam, motif ini seringkali bersumber pada motif biogenetis. Motif Sekunder dapat dibedakan menjadi 2 yaitu motif darurat timbul karena keadaan lingkungan sangat mendorong individu untuk mengambil tindakan darurat yang diperlukan, sedangkan motif obyektif adalah motif yang diarahkan untuk dapat berhubungan dengan orang / hal yang berbeda di dalam lingkungannya. Motif darurat muncul untuk menguasai lingkungan, terutama membela diri dalam keadan darurat, sedang motif obyektif bertujuan semata - mata untuk berhubungan dengan lingkungan dan muncul tidak dalam keadaan darurat.
1) Motif darurat
yang digolngkan dalam motif darurat adalah sebagai berikut :
a. motif melepaskan diri dari bahaya
Keadaan bahaya dapat diketahui oleh tanda – tanda bahaya. Orang dapat membaca tanda bahaya kalau orang tersebut mempunyai pengalaman dalam hal yang serupa. Orang dapat mengetahui adanya tanda bahaya berkat belajar.
b. Motif untuk melawan
Timbul bila individu merasa diri dihambat oleh hal / seseorang, bila kebutuhan yang dirasakannya saat itu dihalangi.
c. Motif mengatasi rintangan
Seseorang sedang menjalankan suatu pekerjaan dan tiba-tiba mendapatkan rintangnan, maka akan timbul beebrapa kemungkinan reaksi. Orang yagn mendapt rintangan dapat menjadi marah / menyerah pada rintangan dan tidak meneruskan pekerjaan yang sedang dilakukan / bahkan dia berusaha lebih giat lagi agar rintangan dapat diatasi. Bila rintangan itu sukar diatasi maka, baru ada kemungkinan lain, misal menyerah dan tidak melanjutkan pekerjaanya. Reaksi spontan untuk berusaha mengatasi rintangan sifatnya asli tidak dipelajari, tetapi makin dewasa seseorang cara bereaksi dan dan bentuk reaksinya memang makin dipengaruhi oelh pengalaman .
d. Motif mengejar
Timbul bila ada rangsangan yang bersifat mangsa. Individu menghadapi suatu mangsa, maka terjadi 2 kemungkinan mangsa yaitu mangsa itu akan segara lari sehingga tidak dapat ditangkap / mangasaitu akan diambil lebih dulu oleh pihak lain. Keadaan individu sewaktu menghadapi mangsanya merupakan saat saat yang kritis / darurat. Motif ini pada dasarnya tidak dipelajari. Yang dipelajari adalah obyek dan cara memenuhi motif. Bila seorang anak kecil melihat bola yang mengelinding di sampingnya maka, dia akan segera menagkapnya. Dia tidak berfikir bahwa ada kemungkinanan bola itu akan diambil oleh orang lain / akan menggelinding jauh. Jadi motif anak itu tak semata - mata motif mengejar, asal dapat menangkapnya baginya sudah memuaskan .
2) Motif Obyektif
Motif obyektif adalah motif mengadakan hubungan dengan lingkungan tanpa terbatas pada keadaan darurat . yagn dapt digolongakan ke dalam motif obyektif adalah
a. Motif Eksplorasi
Motif untuk memeriksa dan menyelidiki. Sering disebut dengan motif untuk mengetahui, dan dimiliki baik oleh manusia / binatang. Keduanya bisa melihat sesuatu yang baru / aneh segera akan menyelidikinya mungkin dengan matanya yang memandang dan mengamati secara teliti / dengan mencium / meraba-raba. Motif ini begitu penting bagi manusia. Ilmu pengetahuan dapat berkembang pesat berkat adanya motif eksplorasi ini. Makin banyak hal yang dirahasiakan makin banyak kuat keinginan untuk tahu lebih lanjut. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa di dalam diri manusia terdapat motif eksplorasi .
b. Motif manipulasi
Motif ini sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam motif ekplorasi, karena kegiatan manipulasi sering bertujuan berekplorasi. Manipulasi berarti berbuat / mengerjakan sesuatu terhadap suatu obyek, terutama berbaut atau mengerjakan dengan tangan. Motif manipulasi contohnya kucing yang sedang asik bermain bola, atau anak kecil yang sedang sibuk dengan alat permainanannya.
Dengan motif tersebut anak mulai membentuk pengetahuannya tentang dunia sekitar. Kedua motif ini sangat memperkaya individu bagi kehidupannya di hari depan. Memang motif ini bukankah motif yang bertujuan memerpsiapakan orang bagi hari –hari depannya. Namun bersifat menunjang kehidupan hari kemudian. Semua itu tidak disadari pada waktu anak sedang melaksanakan eksplorasi dan manipulasi. Oleh karean itu digolongkan ke dalam golongan motif obyektif, karena motif ini semata mata bermanfaat untuk berhubungan dengan lingkungan.
Eksplorasi dan manipulasi merupakan langkah yang amat penting untuk dapat berhubungan dengan lingkungan. Meskipun demikan, ekspolrasi dan manipulasi tidak akan dapat berlangsung terus bila orang tidak menaruh minat terhadap obyek yang terdapat di lingkungannya. Maka Kedua motif tersebut akan sangat berkembang dan berpengaruh dalam diri orang, bila orang yang bersangkutan mempunyai dasar minat. Makin besar minat seseorang terhadap suatu obyek yang dilihatnya, makin besar pula keinginannya untuk mengetahui dan memanipulasinya.
Dalam kenyataaanya, minat motif eksplorasi dan manipulasi, tujuan, dan seterusnya bercampur baur. Manusia sering merasa sulit membeda-bedakan mana yang merupakan kebutuhan, mana tujuan, mana minat, mana yang memotivasi tindakannya. Semua menyatakan bahwa tingkah laku manusia begitu kompleks, dipengaruhi oleh banyak hal. Maka dari itu pembahasan tentang minat dan motif manipulasi ini juga bersifat teoritis. Dalam kenyataanya, semua hal tersebut bergerek bersama – sama.
2. Sifat motivasi
Dilihat dari sifatnya , motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan ekstrinsik . pembedaan ini juga didasarkan dari datangnya motivsi seseorang. Motivasi dibedakan menjadi 2 yaitu
a) Motif intrinsik
Tindakan yang digerakkan oleh suatu sebab yang datang dari dalam diri individu / motif yagn menjadi aktif / berfungsi tidak perlu adanya rangsangan dari luar karena dari dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.Contoh yang senang membaca, meskipun tidak ada yang mendorongnya ia sudah rajin mencari buku untuk dibacanya. kemudian dari segi tujuannnya yang dilakukannya, maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh seorang siswa melakukan belajar karena betul - betul ingin mendapat pengetahuan, nilai / ketrampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain.
Peningkatan dari bentuk motivasi intrinsik dalam rangka belajar 2 sekolah adalah Achievement motivation . achievement motivation adalah daya pengerak didalam diri siswa untuk mencapai taraf prestasi belajar yagn setinggi mungkin demi pengjhargaan pada diri sendiri. Yang penting di dalam motivasi intrisnik adalah hasrat untuk berprestasi yagn baik, tidak menurut ukuran dan pandangan orang lain, melainkan menurut ukuran dan pandangan diri sendiri mengenal taraf keberhasilan yang diperolehnya. Intrinsic motivations are inherent in the learning situasions and meet pupil – needs and puposes. Itulah sebenarnya motivasi intinsik. Sebagai suatu bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya.
Menurut pandangan HM hermans, siswa memiliki rasa tanggung jawab besar dan berhasrat berprestasi baik menunjukkan ciri sebagai berikut :
a. Kecenderungan mengerjakan tugas belajar yagn menentang , namun tidak berada diatas taraf kemampuannya.
b. Keinginan untuk bekerja dan berusaha sendiri , serata menentukan penyelesaian masalah sendiri tanap disuapi terus oleh guru .
c. Keinginan kuat untuk maju dan mencari taraf keberhasilan yang sedikit diatas taraf yang telah tercapai sebelumnya
d. Orientasi pada masa depan . Kegiatan belajar dipandang sebagai jalan menuju ke realisasi cita- cita
e. Pemilihan teman kerja atas dasar kemauan teman itu untuk menyelesaiakn tugas bersama , bukan atas dasar rasa simpati / persaan senang terhadap teman itu .
f. Keuletan dalam belajar biarpun menghadapi rintangan

b) Motif Ekstinsik
Motif yang aktif dan berfungsi karena ada perangsang dari luar. Seorang yang belajar, kareana ia dalam keadaan menghadapai ujian, yang dengan harapannya mendaptkan kelulusan dengna nilai baik. Dengan nilai yang baik itu ia akan mendapat pujian dari orang lain, misal dari orang tua. jadi belajar bukan karena ingin mengetahui sesuatu. Oleh karena itu motif ini juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya ada aktivitas belajar yang dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkatian dengan kegiatan belajar sendiri. Motivasi ini bukan berarti tidak baik dan tidak penting. Sebab kemuingkinan besar keadaan siswa itu dinamis, dan berubah – ubah. Dengan adanya faktor ini maka sangat mungkin bahwa dalam diri anak terdapat hal hal yang kurang menarik dirinya, sehingga harus ada dorongan dari luar.
Yang tergolong dalam bentuk motivsi ekstinsik antara lain :
1. belajar demi memenuhi kewajiban
2. belajar demi menghindari hukuman yagn dicamkan .
3. belajar demi memperoleh hadiah materi yang dijanjikan
4. belajar demi meningkatakan gensi sosial
5. belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting misalnya guru dan orang tua .
6. belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang / demi memenuhi persyaratan kenaikkan jenjang golongan adminsitratif.

c. Disamping kedua motif tersebut ada jenis pengembangan / setidaknya sukar untuk dimasukkan ke dalam suatu motif tersebut. Hal ini terdapat dalam diri seseorang yang dengan terbiasa melakukan perbuatan luhur dan terpuji. Hal ini nampak dan muncul dari pengaruh agama dan ajaran lain selalu mengajak kearah kebajikan .
d. Beberapa contoih motivasi di seolah
Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, jenis dan sifat motivasi yang telah dibicarakan diatas diperlukan, Mengapa demikian? motivasi bagi pelajar dan siswa dapat mengembangkan aktivitas, mengembangkan aktivitas, mengembangkan inisiatif, mengarah dan memelihara ketekunan dalam belajar
Dalam kaitannya denga cara menumbuhkan motif, perlu diketahui bahwa motivasi ekstrinsik kadang tepat kadang kurang sesuai. Hal ini guru harus hati - hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberi motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa.
Ada beberapa cara dan bentuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah
1. Memberi angka
2. hadiah
3. saingan /kompetisi
4. ego-involvement
5. memeeri ulangan
6. mengetahui hasil
7. Pujian
8. Hukuman
9. Hasrat untuk bejlajar
10. Minat
12. Tujuan yang diakaui

C.Motivasi dalam belajar
1. unsur yang mempengaruhi motivasi belajar
Motivasi itu tidak muncul dengan sendirinya tetapi dipengaruhi oleh beberapa unsur – unsur yaitu :
a. Cita-cita
Cita-cita telah tertanam dalam diri siswa meupakan motivasi yang bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar. Oleh karena itu , guru menanamkan cita-cita anak didik dari masa ditaman kanak-kanak. Sikap rajin belajar, patriotisme, tidak mudah putus asa, wiraswasta dan sikap positif lainnya perlu ditanamkan dala diri siswa, karena bermanfaat dalam upaya meningkatkan motivasi siswa.
b. Kemampuan siswa
Antara siswa satu dengan yang lain memiilki perbedaan pembawaan. Pembawaan yang berhubungan dengan kecakapan seseorang dalam memecahkan persoalan disebut kemampuan . Oleh karena itu kemampuan dimiliki oleh setiap orang, maka orang menyebut pembawaan tersebut dengan nama kemapuan umum. Kemampuan umum juga sering disebut dengan nama kecerdasan atau intelagensi. Untuk mengetahui kecerdasan seseorang perlu menggunakan suatu alat yang disebut tes kecerdasan atau tes intelegensi. Hasil dari tes termaksud disebut intelegence quotient yang biasa disebut IQ.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan seseorang maka kan makin mudah ia menyesuaikan diri dengan lingkungan serta memecahkan masalah yagn dihadapi . Dengan demikain, ada keterkaitan yang kuat antara kemampuan seseorang dengan motivasi belajar siswa.
c. Kondisi siswa
Kondisi seseorang dapat dibedakan dalam kondisi psikis dan phisik. Kondisi psikis seperti perhatian, minat perasaan, ingatan dan semacamnya. Kondisi phisik seperti pendengaran, penglihatan,dan anggota tubuh yang lain yang besar manfaatnya untuk meningkatkan motivasi belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa
Tersedianya fasilitas, lingkungan phisik dan psikis besar pengaruhnya terhadap pengkatan motivasi belajar. Tersedianya fasilitas adalah segala sesuatu yang secara langsung berkaitan dengan proses belajar seperti alat tulis, buku bacaan, media belajar, dan semacamnya. Lingkungan phisik, merupakan lingkungan yang secara langsung mengganggu / mendukung proses belajar, seperti cuaca panas / dingin, ruang kelas yang sempit, dan semacamnya. Lingkungan phisik merupakan keadaan lingkungan yagn secara langsung menggangu aspek kejiwaan seperti sekolah dekat dengan pasar, terlalu dekat dengan landasan pesawat udara, keadaan rumah tangga rusak hubungan keluarga, hubungan guru dengan siswa yang kurang hamonis, dan semacamnya.
Keadaan seperti inilah yang harus diperhatikan dari pengelola pendidikan dan pengajaran. Jika tidak motivasi belajar kan rendah, karena tidak dapat bekonsentrasi dalam menelaah dan mengasimilasi materi.
e. Unsur-unsur dinamis siswa
Unsur dinamis siswa meliputi motivasi, materi alat bantu, suasana dan pengembangan belajar. Motivasi yang datang dalam diri siswa memang besar manfaatnya, akan tetapi jika hal tersebut tidak kunjung muncul gurulah yang bertugas memunculkannya. Materi yang disajkan hendaknya disajikan hendaknya. Disusun sedemikian urut, sehingga tidak menyebabkan siswa bosan. Kemudian Alat bantu pengajaran harus diusahakan, agar tidak menimbulkan verbalisme. Namun demikian, alat bantu yang terlalu banyak menyebabkan kekacauan kelas, disamping itu guru sendiri mengalami kesulitan. Suasana belajar memerlukan ketrampuilan khusus tersendiri dari pihak guru. Hal ini dilakukan dengan menerapkan metode dan strategi secara bergantian, dan dituntut bisa menciptakan suasana yang segar. Dalam hubungan dengan kondisi siswa yang belajar dituntut untuk mawas.
f. Upaya guru membelajarkan siswa
Guru bertindak sebagi manusia serba bisa, baik memarahi memuji, menghukum / memberi hadiah, menanyai atau menujuki, mengajak / menuruh, melarang / membebaskan, dan lainya. Untuk mengantisipasi tugas yang begitu sulit, guru hendaknya berpegang pada hal yang bersifat bijaksana. Seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, Tut Wuri Handayani, petunjuk astha bharata dan lain-lain.
2. upaya meningkatkan motivasi belajar
a. Mengoptimalkan penerapan prinsip belajar.
Dalam prisnip belajar dikemukakan 4 alairan tairu Aliran behavioristik, kognitif, humanistik, gestalt. Masing - masing aliran mempunyai kelebihan dan kekurangan. Masing – masing teori tidak sama kecocokannya untuk menanggulangi materi yang berbeda. Guru wajib mengetahui dan mengakaji semua teori itu, untuk mengantisipasi anak didik yang membutuhkannya
b. Mengoptimalkan unsur dinamis belajar.
Kemampuan guru akan nampak dalam usaha menumbuhkan motivasi, menyajikan materi pelajaran, memilih menganut menggunakan/ mendemontrasikan alat bantu, mengusahakan agar suasana belajar tetap kondusif, dan menangani serta mengarahkan kondisi siswa.
c. Mengoptimalkan Pemanfaatan Pengalaman
Pengajaran tidak akan berhasil baik jika tidak memanfaatkan pengalaman yang sudah dimiliki. Hal ini dapat berupa apresiasi, mempermudah penjelasan (terutama jika bahan besifat prerequisite). Kemampuan guru untuk mengelola pengalaman awal sangat membantu untuk meningkatkan prestasi siswa.
d. Mengembangkan cita-cita
Criteria tentang orang terkenal / para tokoh yang berhasil, perlu dijelaskan pada siswa guna memberikan harapan yang dapat memperoleh dengan usaha yang keras . Dengan demikian guru akan memberiakn penguatan / motivasi bagi siswa untuk belajar dan bekerja keras .

4. Fungsi motivasi dalam belajar
Motivasi sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan sehari hari, demikian juga belajar. Karena hasil belajar akan menjadi optimal kalu ada motivasi . Makin tepat motivasi yagn diberikan maupun yang sudah dimiliki para sisiwa, akan makin berhasil pula pelajaran ini. Sehingga motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Sehubungan dengan hal tersebut ada 3 fungsi motivasi yaitu :
a. mendorong manusia berbuat, jadi sebagai pengerak, atas motor yang merupakan energi . Motivasi dalam hal ini sebagi penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan
b. Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan yang akan dicapai. Motivasi memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
c. Menyelesaikan perbuatan atau masalah, menentukan perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
d. Disamping ada fungsi –fungsi lain motivasi dapat berfungsi sebagi pendorong usaha pencapaian prestasi . Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar