A.ALIRAN KLASIK
Aliran klasik muncul pada masa Revolusi Industri
yang merupakan awal perkembangan ekonomi dan juga dibarengi dengan
pertumbuhan ekonomi liberal. Menurut aliran klasik pertumbuhan ekonomi
liberal itu disebabakan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi
dan perkembangan jumlah penduduk
Ø Beberapa penganut aliran klasik, diantaranya adalah sebagai berikut :
1)Adam Smith
Menurut
Adam Smith, untuk berlangsungnya perkembangan ekonomi diperlukan adanya
spesialisasi atau pembagian kerja sesuai keterampilan yang dimilikinya
agar produktivitas kerja bertambah. hal ini akan mendorong ditemukannya
alat-alat atau mesin-mesin baru sehingga dapat mempercepat dan
meningkatakan produksi. Smith juga menitikberatkan pada “luas pasar”,
guna menarik perhatian perdagangan internasional karena hubungan
perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar.
Menurut Smith,
sekali pertumbuhan mulai maka ia akan bersifat kumulatif sehinnga dapat
meningkatkan produktivitas tenaga kerja. kenaikan produktivitas ini akan
menaikkan pengahasilan nasional dan memperbesar jumlah penduduk.
naiknya produktivitas akan menagkibatkan tingkat upah naik dan ada
akumulasi kapital. tetapi karena sumberdaya alam terbatas adanya, maka
keuntungan akan menurun karena berlakunya hokum pertambahan hasil yang
semakin berkurang dan berakibat perkembangan ekonomi mengalami
kemacetan atau berhenti.
2)David Ricardo
Menurut David
Ricardo, di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat yaitu
golongan kapitalis, golongan buruh dan golongan tuan tanah. golongan
kapitalis adalah golongang yang memimpin produksi yang selalu mencari
keuntungan dan meninvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk
akumulasi kapital yang mengakibatkan naikknya pendapatan nasional. untuk
golongan buruh yaitu golongan yang tergantung pada golongan kapitalis.
adapun golongan tuan tanah, mereka hanya menerima sewa saja dari
golongan kapitalis atas areal tanah yang disewakan.
Menurut D.
Ricardo bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus
menerus terjadi, maka tanah subur menjadi kurang jumlahnyaatau semakin
langka adanya. akibatnya berlaku hukum pertambahan hasil semakin
berkurang. dan juga terjadi persingan diantara kapitalis-kapitalis itu
sendiri dalam mengolah tanah yang kurang subur dan akibatnya keuntungan
mereka semakin menurun hingga sampai pada tingkat yang normal saja.
3)Thomas Robert Malthus
Tingkat
upah dan biaya produksi akan menurun jika, naikknya jumlah penduduk
tanpa dibarengi dengan faktor-faktor perkembangan yang lain, sudah tentu
tidak akan menaikkan pendapatan dan tidak akan menaikkan permintaan.
turunnya biaya produksi akan memperbesar keuntungan bagi kaum kapitalis
dan mendorong mereka untuk terus berproduksi. tet api keadaan ini hanya
sementara saja sifatnya, sebab permintaan efektif (effective demand)
akan semakin berkurang karena pendapatan buruh semakin berkurang..
Jadi,
kenaikan jumlah penduduk saja bukan merupakan pendorong kemajuan
ekonomi bila ia tidak membawa kenaikan permintaan efektif, meskipun
perkembangan penduduk menambah permintaan efektif, belum tentu membawa
perkembangan ekonomi
Menurut Malthus, untuk adanya perkembangan
diperlukan adanya kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang
terus-menerus . Kapital itu berasal dari uang tabungan dari penghasilan
yang sebagian disisihkan .
B. Teori Karl Marx (Pertumbuhan dan Kehancuran)
1.Sejarah Perkembangan Masyarakat
a.Masyarakat komunal primitive (primitive communal)
Dalam
tahap ini masyarakat menggunakan alat-alat untuk bekerja yang sifatnya
masih sangat sederhana dan bukan merupakan milik perorangan tetapi milik
komunal (milik bersama). Dalam masyarakat ini tidak ada surplus
produksi diatas konsumsi karena orang membuat sendiri barang-barang atas
kebutuhannya sendiri.
b.Masyarakat perbudakan
Hubungan
produksi antara orang-orang yang memiliki alat-alat produksi dengan
orang-orang yang hanya bekerja untuk mereka merupakan dasar terbentuknya
masyarakat perbudakan. Dengan cara kerja seperti ini keuntungan para
pemilik alat produksi semakin besar karena budak-budak hanya diberi
sekedar nafkah supaya dapat bekerja dan tidak mati.
Karena murahnya
harga tenaga budak pada masa itu, maka para pemilik alat-alat produksi
kurang berminat memperbaiki alat-alat yang dimilikinya.
c.Masyarakat feodal
Karena
adanya pertentangan-pertentangan dalam masyarakat maka berakhirlah
sistem perbudakan dan terbentuklah suatu masyarakat baru yaitu
masyarakat feodal, dimana kaum bangsawan memiliki alat-alat produksi
yang paling utama yaitu tanah.
Para petani kebanyakan terdiri dari
bekas budak yang dibebaskan. Mereka mengerjakan tanah untuk kaum feodal
dan setelah itu baru tanah miliknya sendiri dapat dikerjakan. Hubungan
produksi semacam ini mendorong adanaya perbaikan alat-alat produksi
terutama disektor pertanian
d.Masyarakat kapitalis
Hubungan
produksi dalam system kapitalis didasarkan pada pemilikan individu
(private ownership) masing-masing kapitalis terhadap alat-alat produksi.
Kelas kapitalis memperkerjakan kelas buruh yang mau tidak mau menjual
tenaganya karena mereka tidak memiliki alat produksi.
Hubungan
produksi semacam ini memungkinkan perkembangan yang pesat akan alat
produksi karena adanya keuntungan yang besar. Produksi mesin-mesin
diperluas dengan menggunakan tenaga uap, tenaga listrik, dan sebagainya
e.Masyarakat sosialis
Dalam
sistem sosialis, pemilikan alat-alat produksi didasarkan atas hak milik
sosial (social ownership). Hubungan produksi merupakan hubungan
kerjasama dan saling membantu diantara buruh yang bebas dari unsur
ekploitasi
Sistem ini memberi kesempatan kepada manusia untuk maju
baik dilapangan produksi maupun dalam kehidupan kemasyarakatan, karena
dalam sistem sosialis tidak ada lagi kelas-kelas masyarakat.
2.Runtuhnya Sistem Kapitalis
a.Konsentrasi
Dalam
masyarakat kapitalis dimana persaingan bebas menjadi cara bekerja
disitu, maka sudah tentu perusahaan-perusahaan yang kuat yang dapat
bertahan dan perusahaan kecil akan bangkrut.
Hal ini terjadi karena
perusahaan yang satu menggabung dengan perusahaan lain supaya tidak
bangkrut sebagai akibat persaingan. Dengan demikian terjadilah
pemusatan-pemusatan perusahaan menjadi perusahaan-perusahaan besar yang
jumlahnya makin sedikit.
b.Akumulasi
Perusahaan-perusahaan
yang sudah menggabung akan bertambah besar karena sedikit banyak
perusahaan yang sudah besar itu memiliki kedudukan monopoli, sehingga
kekayaannya semakin menumpuk (berakumulasi).
c.Kesengsaraan
Adanya
persaingan tersebut diatas berarti bahwa perusahaan yang kecil menjadi
bubar dan mereka menggabungkan diri pada para buruh. Buruh menjadi
semakin banyak jumlahnya dan semakin kuat pula.
Karena penawaran
atau jumlah buruh semakin banyak, maka upah dapat ditekan dan mereka ini
masih dapat didesak oleh kaum kapitalis. Akibatnya kemelaratan menjadi
semakin meluas.
d.Krisis
Produksi semakin besar jumlahnya
karena keuntungan selalu bertambah sebagai akibat dari biaya tenaga
kerja yang dapat ditekan. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama. Daya
beli masyarakat makin berkurang karena pendapatan buruh semakin
berkurang, sehingga terjadilah kelebihan produksi atas konsumsi (over
pruduction).
Harga barang-barang merosot dan produksi terpaksa
ditahan. Pabrik-pabrik banyak yang ditutup dan terjadilah krisis.
Demikian gambaran runtuhnya kapitalisme menurut Karl Marx. Pada pokoknya
kapitalis akan mendorong:
1)Makin sengsaranya kaum buruh,
2)Terjadinya konsentrasi kapital, dan
3)Turunnya tingkat keuntungan kaum kapitalis.
3. Proses perkembangan Ekonomi
Pada
pokoknya yang memegang peranan ialah adanya nilai lebih (surplus
value), dimana ada nilai lebih maka disitu perekonomian akan berkembang.
Kelebihan ini dimiliki oleh kaum kapitalis dalam bentuk keuntungan
bersih, bunga dan sewa. Industrial reserve army atau tenaga kerja yang
sudah mampu bekerja tetapi belum mendapat pekerjaan, menyaingi buruh
yang sudah bekerja.
Golongan kapitalis akan berusaha untuk
mendapatkan nilai lebih yang sebesar-besarnya. Adapun caranya antara
lain dengan menaikkan produktivitas buruh yaitu dengan mengubah teknik
produksi. Perbaikan teknik produksi akan memperbesar jumlah output yang
dihasilkan oleh sejumlah buruh yang sama. Oleh karena itu kemajuan
teknologi merupakan faktor yang penting sekali bagi perkembangan.
Dengan
teknik produksi yang lebih baik, keuntungan akan bertambah, kemudian
diinvestasikan lagi dan begitu seterusnya. Tetapi seperti telah
disebutkan diatas bahwa hal itu tidak dapat berjalan terus, perkembangan
ekonomi kapitalis itu tidak saja macet tetapi bahkan akan mengalami
kehancuran.
C. Aliran Klasik
Pentingnya kemajuan
teknologi dan adanya penemuan sumber-sumber produksi dan kemungkinan
untuk perkembangan lebih lanjut di bawah kemajuan teknologi .
Aliran neo klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai pada saat ini dan yang akan datang .
1.Akumulasi Kapital
Merupakan
faktor penting dalam perkembangan ekonomi.,menurut kaum neo klasik
tingkat bunga dan pendapatan menentukan tingkat suku bunga . Pada suatu
tingkat tertentu , tingkat bunga juga menentukan tingginya tingkat
investasi .
2.Perkembangan Sebagai Proses Gradual
Alfred
Marshall menganggap bahwa perekonomian sebagai suatu kehidupan organik
yang tumbuh dan berkembang perlahan–lahan sebagai proses yang gradual .
3.Perkembangan Sebagai Proses harmonis dan kumulatif
Suatu
proses yang meliputi berbagai faktor dimana faktor–faktor tersebut
tumbuh bersama–sama . Faktor-faktor itu antara lain yaitu faktor
Internal Economies dan External Economies. Internal Economies timbul
karena adanya kenaikan skala produksi yang tergantung pada sumber-sumber
efisien daari pengusaha sendiri , sedangkan eksternal economies
tergantung pada perkembangan industri pada umumnya yang menyediakan
kebutuhan antar industri itu sendiri .
4.Optimis terhadap perkembangan ekonomi
Kaum
Klasik mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan macet karena
terbatasnya sumber daya alam . Kaum Neo-Klasik berpendapat dan yakin
bahwa ada kemampuan manusia untuk mengatasi terbatasnya pertumbuhan itu .
Selalu ada kemajuan-kemajuan pengetahuan teknik secara gradual dan
kontinyu .
5.Aspek Internasional Perkembangan Ekonomi
Suatu negara dapat mengalami 5 tingkat perkembangan ekonomi yaitu :
a.
Awalnya negara meminjam kapital atau impor kapital, negara tersebut
adalah negara yang masih muda maka disebut sebagai debitur yang belum
mapan .
b. Negara peminjam membayar deviden dan bunga atas pinjaman
tersebut.pada tingkat ini belum dibayar pokok pinjaman kapital tersebut .
c.
Penghasilan nasional negara yang meningkat, kemudian sebagian
penghasilan digunakan melunasi hutang dan dipinjamkan ke negara yang
membutuhkan . Tetapi deviden dan bunga yang harus dibayar masih melebihi
deviden dan bunga yang diterima dari negara lain yang diberinya
pinjaman . Negara ini ada dalam tingkat debitur yang sudah mapan .
d.
Negara yang sudah dapat menerima dividen dan bunga yang lebih besar
daripada yang dibayar sehingga surplus. Dengan kata lain , utangnya
sendiri sudah sedikit dan piutang makin besar. Negara ini dalam tingkat
yang belum mapan .
e. Akhirnya negara tersebut hanya bisa menerima
deviden dan bunga saja dari negara lain. Negara itu belum pada tingkat
kreditur yang mapan .
D. Teori Scumpeter
1. Jalannya Perkembangan Ekonomi
Menurut Joseph Schumpter perkembangan ekonomi bukan merupakan
proses yang harmonis/gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan
dan terputus-putus, yaitu merupakan gangguan–gangguan terhadap
keseimbangan yang telah ada . Perubahan yang spontan dan terputus–putus
dalam saluran perdagangan dan gangguan-gangguan dalam keseimbangan itu
tampak dalam kehidupan industri dan perdangangan dan bukan tampak dalam
permintaan konsumen akan barang-barang akhir .
Yang diartikan dengan inovasi dapat berbentuk 5 hal yaitu :
a.Mengemukakan/mengenalkan barang-barang baru, atau barang yang berkualitas baru yang belum dikenal oleh oleh konsumen
b.Mengenalkan suatu metode produksi yang baru
c.Pembukaan pasar baru bagi perusahaan
d.Penemuan sumber ekonomi baru
e.Menjalankan organisasi baru dalam industri
Inovasi adalah tiap perubahan dalam fungsi dan produksi yang akan membawa kenaikan hasil produksi .
Kunci
teori Schumpeter untuk perkembangan ekonomi adalah wiraswasta
(entrepreneur) . Mereka adalah orang-orang yang mengambil inisiatif
untuk perkembangan produksi nasional . Kenaikan-kenaikan dari produksi
nasional tidak gradual dan kontinyu, hal ini disebabkan oleh
inovasi-inovasi yang tidak teratur terjadinya .
2. Runtuhnya sistem kapitalis
a.Usangnya fungsi wiraswasta
Kemajuan
teknologi kemudian diserahkan oleh para ahli dalam industri besar .
Inovasi tidak lagi dilakukan oleh orang tertentu namun merupakan
pekerjaan rutin yang dipimpin oleh manajer–manajer yang ahli dalam
perusahaan besar . Wiraswasta dalam arti pimpinan individual tak lagi
berhak menilian perananya dalam perekonomian. Jadi fungsi wiraswasta
sudah usang .
b. Runtuhnya rangka kehidupan masyarakat kapitalis
Kecenderunan
pada kosentrasi perusahaan–perusahaan yang besar akan menyebabkan
lenyapnya dasar–dasar yang penting bagi kapitalisme yaitu hak milik
perseorangan dan kebebasan untuk mengadakan kontrak (freedom of
contract) . Menurut Schumpeter perusahaan–perusahaan besar inilah yang
mendorong perkembangan ekonomi yang lebih cepat. Bahayanya ialah
besarnya perusahaan-perusahaan itu akan melemahkan pengertian pemilikan
swasta (private property) dan “freedom of contract” .
c. Runtuhnya golongan politikus
Sikap yang menentang ini timbul dari golongan intelektual yang memimpin paham antikapitalis.
E. Aliran Post-Keynesian
Teori
Keynesian terbatas pada analisis jangka pendek. Untuk itu hendaknya
sistem ini diperluas menjadi teori kesempatan kerja.dalam jangka
panjang, yang menganalisis fluktuasi jangka pendek untuk mengetahui
adanya perkembangan ekonomi jangka panjang .
1. Analisis Harrold dan Damar mengenai pertumbuhan penduduk yang mantap
Harrod dan domar menitikberatkan bahwa akumulasi capital itu mempunyai
peranan ganda yaitu , menimbulkan pendapatan dan di samping itu juga
menaikkan kapasitas produksi dengan cara memperbesar jumlah capital .
Kaum klasik lebih menitikberatkan pada kapasitas dari akumulasi capital .
2. Teori Evsey D. Domar
Investasi dapat menaikkan kapasitas produksi dan pendapatan.
Anggapan yang dipakai untuk terotinya ialah :
a. Bahwa perekonomian sudah ada dalam tingkat pengerjaan penuh
b. Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri
c. Tidak ada keterlambatan penyesuaian/dengan kata lain ada penyesuaian yang cepat
d. Hasrat menabung marjinal dan hasrat menbung rata-rata
e. Marginal propensity to save dan Capital Coefficient adalah tetap
3. Teori Harrod
a.
Investasi merupakan pusat dari persoalan dari perubahan yang mantap ,
sebab proses investasi itu mempunyai 2 sifat yaitu menciptakan pendapat
dan menaikkan kapasitas produksi dan perekonomian .
b. Naiknya
kapasitas dapat menghasilkan output yang lebih baik atau penganguran
yang lebih banyak, tergantung pada sifat pendapatnya.
c. Berbagai keadaan dapat dikemukakan mengenai dapat dipertahankan keadaan pengerjaan penuh .
d. Berbagai keadaan itu merupakan batasan dari kemajuan perekonomian
e. Gelombang konjungtur dipandang sebagai penyimpangan dari jalan perkembangan yang mantap .
4. Teori Stagnasi Sekuler
Tokoh Klasik ( Ricahrdo), Marx, Schumpanter , S.Domar dan Harold
mengatakan bahwa dalam perekonomian kapitalis nanatinya akan menuju pada
pengangguran yang kronis . Stagnasi sekuler menunjukan suatu fase
perkembangan kapitalis yang telah masak dimana tabungan bersih dalam
pengerjaan penuh cenderung bertambah , sedangkan investasi bersih pada
pengerjaan penuh cenderung turun .
Sebab-sebab stagnasi dapat dirumuskan dalam 3 golongan yaitu :
a. Peranan faktor eksogen
adanya teknologi, perkembangan penduduk, pembukaan dan perkembangan daerah baru .
b. Perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga sosial
Peningkatan pengawasan pemerintah terhadap perusahaan dan perkembangan dalam organisasi buruh .
c. Peranan faktor endogen
Perkembangan persaingan dan konsentrasi perusahaan dalam industri
Daftar pustaka
Irawan,M.Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan Edisi ke 6..BFE-Yogyakarta,Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar