Minggu, 14 April 2013

Teori Teori Pembangunan Ekonomi

 A.ALIRAN KLASIK
Aliran klasik muncul pada masa Revolusi Industri yang merupakan awal perkembangan ekonomi dan juga dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi liberal. Menurut aliran klasik pertumbuhan ekonomi liberal itu disebabakan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk


Ø Beberapa penganut aliran klasik, diantaranya adalah sebagai berikut :
1)Adam Smith
Menurut Adam Smith, untuk berlangsungnya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja sesuai keterampilan yang dimilikinya agar produktivitas kerja bertambah. hal ini akan mendorong ditemukannya alat-alat atau mesin-mesin baru sehingga dapat mempercepat dan meningkatakan produksi. Smith juga menitikberatkan pada “luas pasar”, guna menarik perhatian perdagangan internasional karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar.
Menurut Smith, sekali pertumbuhan mulai maka ia akan bersifat kumulatif sehinnga dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. kenaikan produktivitas ini akan menaikkan pengahasilan nasional dan memperbesar jumlah penduduk. naiknya produktivitas akan menagkibatkan tingkat upah naik dan ada akumulasi kapital. tetapi karena sumberdaya alam terbatas adanya, maka keuntungan akan menurun karena berlakunya hokum pertambahan hasil yang semakin berkurang dan berakibat perkembangan ekonomi mengalami kemacetan atau berhenti.

2)David Ricardo
Menurut David Ricardo, di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat yaitu golongan kapitalis, golongan buruh dan golongan tuan tanah. golongan kapitalis adalah golongang yang memimpin produksi yang selalu mencari keuntungan dan meninvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naikknya pendapatan nasional. untuk golongan buruh yaitu golongan yang tergantung pada golongan kapitalis. adapun golongan tuan tanah, mereka hanya menerima sewa saja dari golongan kapitalis atas areal tanah yang disewakan.
Menurut D. Ricardo bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah subur menjadi kurang jumlahnyaatau semakin langka adanya. akibatnya berlaku hukum pertambahan hasil semakin berkurang. dan juga terjadi persingan diantara kapitalis-kapitalis itu sendiri dalam mengolah tanah yang kurang subur dan akibatnya keuntungan mereka semakin menurun hingga sampai pada tingkat yang normal saja.

3)Thomas Robert Malthus
Tingkat upah dan biaya produksi akan menurun jika, naikknya jumlah penduduk tanpa dibarengi dengan faktor-faktor perkembangan yang lain, sudah tentu tidak akan menaikkan pendapatan dan tidak akan menaikkan permintaan. turunnya biaya produksi akan memperbesar keuntungan bagi kaum kapitalis dan mendorong mereka untuk terus berproduksi. tet api keadaan ini hanya sementara saja sifatnya, sebab permintaan efektif (effective demand) akan semakin berkurang karena pendapatan buruh semakin berkurang..

Jadi, kenaikan jumlah penduduk saja bukan merupakan pendorong kemajuan ekonomi bila ia tidak membawa kenaikan permintaan efektif, meskipun perkembangan penduduk menambah permintaan efektif, belum tentu membawa perkembangan ekonomi
Menurut Malthus, untuk adanya perkembangan diperlukan adanya kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus-menerus . Kapital itu berasal dari uang tabungan dari penghasilan yang sebagian disisihkan .

B. Teori Karl Marx (Pertumbuhan dan Kehancuran)

1.Sejarah Perkembangan Masyarakat

a.Masyarakat komunal primitive (primitive communal)
Dalam tahap ini masyarakat menggunakan alat-alat untuk bekerja yang sifatnya masih sangat sederhana dan bukan merupakan milik perorangan tetapi milik komunal (milik bersama). Dalam masyarakat ini tidak ada surplus produksi diatas konsumsi karena orang membuat sendiri barang-barang atas kebutuhannya sendiri.

b.Masyarakat perbudakan
Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat-alat produksi dengan orang-orang yang hanya bekerja untuk mereka merupakan dasar terbentuknya masyarakat perbudakan. Dengan cara kerja seperti ini keuntungan para pemilik alat produksi semakin besar karena budak-budak hanya diberi sekedar nafkah supaya dapat bekerja dan tidak mati.
Karena murahnya harga tenaga budak pada masa itu, maka para pemilik alat-alat produksi kurang berminat memperbaiki alat-alat yang dimilikinya.

c.Masyarakat feodal
Karena adanya pertentangan-pertentangan dalam masyarakat maka berakhirlah sistem perbudakan dan terbentuklah suatu masyarakat baru yaitu masyarakat feodal, dimana kaum bangsawan memiliki alat-alat produksi yang paling utama yaitu tanah.
Para petani kebanyakan terdiri dari bekas budak yang dibebaskan. Mereka mengerjakan tanah untuk kaum feodal dan setelah itu baru tanah miliknya sendiri dapat dikerjakan. Hubungan produksi semacam ini mendorong adanaya perbaikan alat-alat produksi terutama disektor pertanian

d.Masyarakat kapitalis
Hubungan produksi dalam system kapitalis didasarkan pada pemilikan individu (private ownership) masing-masing kapitalis terhadap alat-alat produksi. Kelas kapitalis memperkerjakan kelas buruh yang mau tidak mau menjual tenaganya karena mereka tidak memiliki alat produksi.
Hubungan produksi semacam ini memungkinkan perkembangan yang pesat akan alat produksi karena adanya keuntungan yang besar. Produksi mesin-mesin diperluas dengan menggunakan tenaga uap, tenaga listrik, dan sebagainya



e.Masyarakat sosialis
Dalam sistem sosialis, pemilikan alat-alat produksi didasarkan atas hak milik sosial (social ownership). Hubungan produksi merupakan hubungan kerjasama dan saling membantu diantara buruh yang bebas dari unsur ekploitasi
Sistem ini memberi kesempatan kepada manusia untuk maju baik dilapangan produksi maupun dalam kehidupan kemasyarakatan, karena dalam sistem sosialis tidak ada lagi kelas-kelas masyarakat.

2.Runtuhnya Sistem Kapitalis

a.Konsentrasi
Dalam masyarakat kapitalis dimana persaingan bebas menjadi cara bekerja disitu, maka sudah tentu perusahaan-perusahaan yang kuat yang dapat bertahan dan perusahaan kecil akan bangkrut.
Hal ini terjadi karena perusahaan yang satu menggabung dengan perusahaan lain supaya tidak bangkrut sebagai akibat persaingan. Dengan demikian terjadilah pemusatan-pemusatan perusahaan menjadi perusahaan-perusahaan besar yang jumlahnya makin sedikit.

b.Akumulasi
Perusahaan-perusahaan yang sudah menggabung akan bertambah besar karena sedikit banyak perusahaan yang sudah besar itu memiliki kedudukan monopoli, sehingga kekayaannya semakin menumpuk (berakumulasi).

c.Kesengsaraan
Adanya persaingan tersebut diatas berarti bahwa perusahaan yang kecil menjadi bubar dan mereka menggabungkan diri pada para buruh. Buruh menjadi semakin banyak jumlahnya dan semakin kuat pula.
Karena penawaran atau jumlah buruh semakin banyak, maka upah dapat ditekan dan mereka ini masih dapat didesak oleh kaum kapitalis. Akibatnya kemelaratan menjadi semakin meluas.

d.Krisis
Produksi semakin besar jumlahnya karena keuntungan selalu bertambah sebagai akibat dari biaya tenaga kerja yang dapat ditekan. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama. Daya beli masyarakat makin berkurang karena pendapatan buruh semakin berkurang, sehingga terjadilah kelebihan produksi atas konsumsi (over pruduction).
Harga barang-barang merosot dan produksi terpaksa ditahan. Pabrik-pabrik banyak yang ditutup dan terjadilah krisis. Demikian gambaran runtuhnya kapitalisme menurut Karl Marx. Pada pokoknya kapitalis akan mendorong:
1)Makin sengsaranya kaum buruh,
2)Terjadinya konsentrasi kapital, dan
3)Turunnya tingkat keuntungan kaum kapitalis.



3. Proses perkembangan Ekonomi

Pada pokoknya yang memegang peranan ialah adanya nilai lebih (surplus value), dimana ada nilai lebih maka disitu perekonomian akan berkembang. Kelebihan ini dimiliki oleh kaum kapitalis dalam bentuk keuntungan bersih, bunga dan sewa. Industrial reserve army atau tenaga kerja yang sudah mampu bekerja tetapi belum mendapat pekerjaan, menyaingi buruh yang sudah bekerja.
Golongan kapitalis akan berusaha untuk mendapatkan nilai lebih yang sebesar-besarnya. Adapun caranya antara lain dengan menaikkan produktivitas buruh yaitu dengan mengubah teknik produksi. Perbaikan teknik produksi akan memperbesar jumlah output yang dihasilkan oleh sejumlah buruh yang sama. Oleh karena itu kemajuan teknologi merupakan faktor yang penting sekali bagi perkembangan.
Dengan teknik produksi yang lebih baik, keuntungan akan bertambah, kemudian diinvestasikan lagi dan begitu seterusnya. Tetapi seperti telah disebutkan diatas bahwa hal itu tidak dapat berjalan terus, perkembangan ekonomi kapitalis itu tidak saja macet tetapi bahkan akan mengalami kehancuran.

C. Aliran Klasik

Pentingnya kemajuan teknologi dan adanya penemuan sumber-sumber produksi dan kemungkinan untuk perkembangan lebih lanjut di bawah kemajuan teknologi .
Aliran neo klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai pada saat ini dan yang akan datang .

1.Akumulasi Kapital
Merupakan faktor penting dalam perkembangan ekonomi.,menurut kaum neo klasik tingkat bunga dan pendapatan menentukan tingkat suku bunga . Pada suatu tingkat tertentu , tingkat bunga juga menentukan tingginya tingkat investasi .

2.Perkembangan Sebagai Proses Gradual
Alfred Marshall menganggap bahwa perekonomian sebagai suatu kehidupan organik yang tumbuh dan berkembang perlahan–lahan sebagai proses yang gradual .

3.Perkembangan Sebagai Proses harmonis dan kumulatif
Suatu proses yang meliputi berbagai faktor dimana faktor–faktor tersebut tumbuh bersama–sama . Faktor-faktor itu antara lain yaitu faktor Internal Economies dan External Economies. Internal Economies timbul karena adanya kenaikan skala produksi yang tergantung pada sumber-sumber efisien daari pengusaha sendiri , sedangkan eksternal economies tergantung pada perkembangan industri pada umumnya yang menyediakan kebutuhan antar industri itu sendiri .

4.Optimis terhadap perkembangan ekonomi
Kaum Klasik mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan macet karena terbatasnya sumber daya alam . Kaum Neo-Klasik berpendapat dan yakin bahwa ada kemampuan manusia untuk mengatasi terbatasnya pertumbuhan itu . Selalu ada kemajuan-kemajuan pengetahuan teknik secara gradual dan kontinyu .

5.Aspek Internasional Perkembangan Ekonomi
Suatu negara dapat mengalami 5 tingkat perkembangan ekonomi yaitu :

a. Awalnya negara meminjam kapital atau impor kapital, negara tersebut adalah negara yang masih muda maka disebut sebagai debitur yang belum mapan .
b. Negara peminjam membayar deviden dan bunga atas pinjaman tersebut.pada tingkat ini belum dibayar pokok pinjaman kapital tersebut .
c. Penghasilan nasional negara yang meningkat, kemudian sebagian penghasilan digunakan melunasi hutang dan dipinjamkan ke negara yang membutuhkan . Tetapi deviden dan bunga yang harus dibayar masih melebihi deviden dan bunga yang diterima dari negara lain yang diberinya pinjaman . Negara ini ada dalam tingkat debitur yang sudah mapan .
d. Negara yang sudah dapat menerima dividen dan bunga yang lebih besar daripada yang dibayar sehingga surplus. Dengan kata lain , utangnya sendiri sudah sedikit dan piutang makin besar. Negara ini dalam tingkat yang belum mapan .
e. Akhirnya negara tersebut hanya bisa menerima deviden dan bunga saja dari negara lain. Negara itu belum pada tingkat kreditur yang mapan .


D. Teori Scumpeter

1. Jalannya Perkembangan Ekonomi
Menurut Joseph Schumpter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis/gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus, yaitu merupakan gangguan–gangguan terhadap keseimbangan yang telah ada . Perubahan yang spontan dan terputus–putus dalam saluran perdagangan dan gangguan-gangguan dalam keseimbangan itu tampak dalam kehidupan industri dan perdangangan dan bukan tampak dalam permintaan konsumen akan barang-barang akhir .
Yang diartikan dengan inovasi dapat berbentuk 5 hal yaitu :
a.Mengemukakan/mengenalkan barang-barang baru, atau barang yang berkualitas baru yang belum dikenal oleh oleh konsumen
b.Mengenalkan suatu metode produksi yang baru
c.Pembukaan pasar baru bagi perusahaan
d.Penemuan sumber ekonomi baru
e.Menjalankan organisasi baru dalam industri

Inovasi adalah tiap perubahan dalam fungsi dan produksi yang akan membawa kenaikan hasil produksi .
Kunci teori Schumpeter untuk perkembangan ekonomi adalah wiraswasta (entrepreneur) . Mereka adalah orang-orang yang mengambil inisiatif untuk perkembangan produksi nasional . Kenaikan-kenaikan dari produksi nasional tidak gradual dan kontinyu, hal ini disebabkan oleh inovasi-inovasi yang tidak teratur terjadinya .

2. Runtuhnya sistem kapitalis
a.Usangnya fungsi wiraswasta
Kemajuan teknologi kemudian diserahkan oleh para ahli dalam industri besar . Inovasi tidak lagi dilakukan oleh orang tertentu namun merupakan pekerjaan rutin yang dipimpin oleh manajer–manajer yang ahli dalam perusahaan besar . Wiraswasta dalam arti pimpinan individual tak lagi berhak menilian perananya dalam perekonomian. Jadi fungsi wiraswasta sudah usang .
b. Runtuhnya rangka kehidupan masyarakat kapitalis
Kecenderunan pada kosentrasi perusahaan–perusahaan yang besar akan menyebabkan lenyapnya dasar–dasar yang penting bagi kapitalisme yaitu hak milik perseorangan dan kebebasan untuk mengadakan kontrak (freedom of contract) . Menurut Schumpeter perusahaan–perusahaan besar inilah yang mendorong perkembangan ekonomi yang lebih cepat. Bahayanya ialah besarnya perusahaan-perusahaan itu akan melemahkan pengertian pemilikan swasta (private property) dan “freedom of contract” .
c. Runtuhnya golongan politikus
Sikap yang menentang ini timbul dari golongan intelektual yang memimpin paham antikapitalis.


E. Aliran Post-Keynesian

Teori Keynesian terbatas pada analisis jangka pendek. Untuk itu hendaknya sistem ini diperluas menjadi teori kesempatan kerja.dalam jangka panjang, yang menganalisis fluktuasi jangka pendek untuk mengetahui adanya perkembangan ekonomi jangka panjang .

1. Analisis Harrold dan Damar mengenai pertumbuhan penduduk yang mantap
Harrod dan domar menitikberatkan bahwa akumulasi capital itu mempunyai peranan ganda yaitu , menimbulkan pendapatan dan di samping itu juga menaikkan kapasitas produksi dengan cara memperbesar jumlah capital . Kaum klasik lebih menitikberatkan pada kapasitas dari akumulasi capital .

2. Teori Evsey D. Domar

Investasi dapat menaikkan kapasitas produksi dan pendapatan.
Anggapan yang dipakai untuk terotinya ialah :
a. Bahwa perekonomian sudah ada dalam tingkat pengerjaan penuh
b. Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri
c. Tidak ada keterlambatan penyesuaian/dengan kata lain ada penyesuaian yang cepat
d. Hasrat menabung marjinal dan hasrat menbung rata-rata
e. Marginal propensity to save dan Capital Coefficient adalah tetap

3. Teori Harrod

a. Investasi merupakan pusat dari persoalan dari perubahan yang mantap , sebab proses investasi itu mempunyai 2 sifat yaitu menciptakan pendapat dan menaikkan kapasitas produksi dan perekonomian .
b. Naiknya kapasitas dapat menghasilkan output yang lebih baik atau penganguran yang lebih banyak, tergantung pada sifat pendapatnya.
c. Berbagai keadaan dapat dikemukakan mengenai dapat dipertahankan keadaan pengerjaan penuh .
d. Berbagai keadaan itu merupakan batasan dari kemajuan perekonomian
e. Gelombang konjungtur dipandang sebagai penyimpangan dari jalan perkembangan yang mantap .

4. Teori Stagnasi Sekuler

Tokoh Klasik ( Ricahrdo), Marx, Schumpanter , S.Domar dan Harold mengatakan bahwa dalam perekonomian kapitalis nanatinya akan menuju pada pengangguran yang kronis . Stagnasi sekuler menunjukan suatu fase perkembangan kapitalis yang telah masak dimana tabungan bersih dalam pengerjaan penuh cenderung bertambah , sedangkan investasi bersih pada pengerjaan penuh cenderung turun .
Sebab-sebab stagnasi dapat dirumuskan dalam 3 golongan yaitu :

a. Peranan faktor eksogen
adanya teknologi, perkembangan penduduk, pembukaan dan perkembangan daerah baru .
b. Perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga sosial
Peningkatan pengawasan pemerintah terhadap perusahaan dan perkembangan dalam organisasi buruh .
c. Peranan faktor endogen
Perkembangan persaingan dan konsentrasi perusahaan dalam industri















Daftar pustaka


Irawan,M.Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan Edisi ke 6..BFE-Yogyakarta,Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar